Cek Kesiapan Armuzna, DPR Minta Semua Fasilitas Segera Rampung H-3 Puncak Haji
Merdeka.com - Sejumlah anggota Komisi VIII DPR meninjau fasilitas di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Di tiga tempat inilah nantinya seluruh jemaah dari berbagai negara, termasuk Indonesia, akan melaksanakan rukun dan wajib haji.
Peninjauan ini sekaligus untuk mengecek kesesuaian kenaikan harga fasilitas saat Masyair atau Armuzna dan kondisi sebenarnya.
"Kemarin di Tanah Air kita ketok anggaran sebesar Rp1,5 triliun itu untuk penambahan Masyair, hari ini kita cek di Armuzna," kata Wakil Ketua Komisi 8 DPR RI Diah Pitaloka, yang memimpin kunjungan rombongan Komisi VIII.
Rombongan Komisi VIII DPR didampingi Kepala PPIH Arab Saudi Arsad Hidayat dan Kasatops Armuzna Nasrullah Jasam. Tim Media Center Haji (MCH) 2022 mengikuti mereka hingga ke titik Armuzna.
Rombongan tampak masuk ke beberapa tenda. Di lokasi tampak sejumlah pekerja sedang mempersiapkan sarana dan prasarana agar area maktab jemaah Indonesia semakin nyaman ditinggali.
Catatan DPR
DPR memberikan sedikit catatan. Harapannya, persiapan Armuzna segera rampung karena puncak haji kian dekat. Seperti dapur yang belum rampung sepenuhnya, juga pemasangan pipa air. DPR berjanji akan datang kembali untuk memantau kesiapan pada H-3 Armuzna.
"Waktunya tinggal 7 hari, ini jadi sorotan kita. Kami akan datang ke sini lagi untuk melihat contoh kemah yang sudah jadi," kata anggota Komisi VIII, Abdul Wachid.
Dalam kesempatan itu, Nasrullah mengatakan catatan disampaikan ke DPR segera disampaikan ke pihak syarikah atau perusahaan yang menangani. Mereka harus berpacu waktu dengan puncak haji yang kian dekat.
"Tentu catatan-catatan tadi menjadi penting bagi kita, dan kami sudah sampaikan pada representasi dari syarikah, Doktor Walid, misalnya soal apakah mungkin di sisa waktu delapan hari ini mereka siapkan semua," katanya.
Nasrullah memastikan akan terus melakukan pengecekan secara rutin. Dia sangat berharap tidak ada pengerjaan setelah H-3 jelang Armuzna. Apalagi, untuk pelayanan Masyair ini, Indonesia harus mengetok anggaran tambahan Rp1,5 triliun.
"Sebelumnya kami sudah komunikasi dengan pihak syarikah bahwa kenaikan harga di Masyair harus berimbang dengan fasilitas yang diterima jemaah Indonesia," katanya.
"Tetapi setiap tahun mereka menyiapkan itu bukan last minute, kalau karpet dan kasur dipasang sejak dini kotor. Sementara jemaah harus dapat pelayanan yang nyaman, setiap tahun seperti itu. Pas operasional dipastikan semua sudah siap dan kami tidak bisa menerima apa adanya, akan terus kami cek. 5 Juli, mereka janjikan bisa dicek kembali seperti apa progresnya terutama Arafah dan Mina," tutup Nasrullah.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jemaah Indonesia Mulai 2024 Tak Lagi Ditempatkan di Mina Jadid saat Puncak Haji
Pemerintah telah menemukan lokasi pengganti yaitu di sekitar tenda jamah haji Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan 820 Jemaah Meninggal Usai Pelaksanaan Puncak Haji 2023
Angka kematian tersebut menjadi tertinggi selama penyelenggaraan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaCatat! Rencana Perjalanan Haji Tahun 2024, Kloter Pertama Berangkat 12 Mei
Tahun ini, Indonesia rencananya akan memberangkatkan 241 ribu jemaah haji.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi
Jemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca SelengkapnyaKouta Haji 2024 Sebesar 20 Ribu, Menag: Jemaah Reguler 50 Persen dan Khusus 50 Persen
Komposisi itu dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan jemaah haji.
Baca SelengkapnyaPelunasan Biaya Haji Ditutup, Kementerian Agama: Kuota Haji Reguler Sudah Full
Pelunasan Biaya Haji Ditutup, Kementerian Agama: Kuota Haji Reguler Sudah Full
Baca SelengkapnyaAnies Janji Bangun Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi
Kampung ini akan menjadi kawasan yang memfasilitasi seluruh kebutuhan haji maupun umroh.
Baca SelengkapnyaHati-Hati Ada Joki Hajar Aswad yang Bisa Kuras Dompet Jemaah Haji dan Umrah
Arsad mengaku kejadian ini pernah dialami salah satu jemaah haji Indonesia.
Baca SelengkapnyaTutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri
Adapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca Selengkapnya