Cegah Banjir, Pemkab Bekasi Gusur Bangunan Liar di Bantaran Sungai Sukatani
Personel diterjunkan kurang lebih sebanyak 500 orang
Personel diterjunkan kurang lebih sebanyak 500 orang
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan Bangunan Liar (Bangli) di wilayah dari Sungai Sekunder (SS) Pulo Sirih Desa Sukadarma, Kecamatan Sukatani, sampai dengan Desa Sukajadi, Kecamatan Sukakarya.
Kasatpol PP Kabupaten Bekasi, Surya Wijaya mengatakan, kegiatan penertiban Bangli ini dibagi menjadi tiga tim seperti tim satu, tim dua serta tim tiga.
"Personel diterjunkan kurang lebih sebanyak 500 orang untuk menertibkan Bangli tersebut, dengan sepanjang 3 kilometer," ujar Kasat Pol PP Kabupaten Bekasi Surya Wijaya, Senin (11/12).
Surya menyampaikan, sebelumnya sudah memberikan teguran satu itu selama tujuh hari. Teguran dua selama tujuh hari dan teguran tiga selama tiga hari.
"Dalam teguran tersebut kita bukan hanya memberikan surat, tapi bagaimana memberikan sosialisasi serta mengkomunikasikan dengan baik kepada masyarakat, agar mereka menyadari bahwa ini akan dipergunakan oleh Pemerintah," kata Surya.
Lanjut Surya, lahan tersebut nantinya akan dipergunakan oleh pemerintah daerah menormalisasi terjadinya musim banjir di daerah Kabupaten Bekasi.
"Serta untuk mengairi pesawahan, kita lihat bersama sungai ini mulai dangkal, makanya kita tertibkan bangunan liar ini," tambah Surya.
Surya berharap, dengan adanya kegiatan penertiban seperti itu dapat menormalisasi sungai sehingga alirannya lancar tidak menyebabkan banjir.
Serta bisa mengairi sawah ke wilayah Sukatani sehingga panen tersebut mengahasilkan yang terbaik.
Sementara itu, Camat Sukatani Agus Dahlan menyambut baik dan berterimakasih kepada Sat Pol PP Kabupaten Bekasi dengan adanya kegiatan penertiban Bangli di wilayah Kecamatan Sukatani.
Penertiban Bangli adalah salah satu aspirasi dari masyarakat Kecamatan Sukatani.
"Alhamdulillah yang pertama saya berterima kasih kepada Pj Bupati Bekasi Pak Dani Ramdan beserta SatPol PP yang telah merespon aspirasi dari masyarakat dengan adanya penertiban Bangli tersebut," terang Agus.
Agus mengatakan, dengan adanya penertiban Bangli tersebut, nantinya aliran sungai di Pulo Sirih akan dinormalisasi oleh Dinas SDABMBK dalam waktu dekat ini.
Pihak Kecamatan juga sudah mengirim surat kepada SDABMBK untuk pelebaran jalan setelah sungai ini dinormalisasi.
"Dengan adanya normalisasi sungai Pulo Sirih ini bisa menanggulangi banjir serta menanggulangi kekeringan manakala musim kemarau," katanya.
Lanjutnya, pasca setelah normalisasi itu segera dibangun pelebaran jalan mulai dari bendungan Kali Capang sampai dengan perbatasan Kecamatan Sukakarya.
"Karena jalan ini adalah salah satu untuk penghubung antara Sukatani, Sukakarya serta Pebayuran," tutupnya.
Pembangunan tanggul ini terkendala karena banyaknya permukiman liar warga.
Baca SelengkapnyaTumbuhan liar yang sering dianggap sebagi gulma seperti putri malu, rumput mutiara, dan bayam duri ternyata memiliki khasiat obat yang sangat beragam.
Baca SelengkapnyaSalah satu jembatan ikonik di Kabupaten Lumajang sempat hancur diterjang banjir lahar Semeru. Tak butuh waktu lama, jembatan tersebut berubah menawan.
Baca SelengkapnyaKeringnya embung tersebut berdampak pada lahan pertanian di sekitarnya
Baca SelengkapnyaMulai dari lidah buaya, bunga sepatu, sampai gletang yang tumbuh liar di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaSoimah punya banyak alasan mengapa dirinya cocok mendengar pengajian Gus Iqdam.
Baca SelengkapnyaSebanyak delapan belas burung Takahe berhasil dilepaskan ke alam liar di cagar alam Danau Wakatipu, Selandia Baru.
Baca SelengkapnyaKudapan berbahan dasar Pisang dan berwarna coklat kehitaman itu kerap menjadi sajian di banyak acara.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman terjun langsung melakukan pemadaman kebakaran hutan di kebun sawit Desa Ramin, Kecamatan Kumpeh Ul, Kabupaten Muaro Jambi
Baca Selengkapnya