BMKG: Gempa di Tojo Una-Una Sulteng Tak Terkait Aktivitas Gunung Colo
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 6,3 yang pada Senin (26/7) pukul 19.09 WIB terjadi di Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, tidak terkait dengan aktivitas Gunung Colo.
"Gempa Tojo Una-Una adalah murni gempa tektonik akibat aktivitas sesar aktif dan tidak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Colo," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Selasa (27/7).
Gunung Colo merupakan gunung api yang terletak di Pulau Una-Una, tepatnya di tengah Teluk Tomini, bagian utara Sulawesi. Gunung api tersebut terakhir meletus pada 1983.
Daryono menjelaskan bahwa di sekitar pusat gempa Tojo Una-Una sebelumnya terjadi lebih dari tujuh kali gempa kuat, yakni gempa bermagnitudo 6,5 pada 23 Februari 1923, gempa dengan magnitudo 6,3 pada 1 Desember 1927, gempa bermagnitudo 6,6 pada 30 Juni 1964, gempa dengan magnitudo 6,2 pada 11 Oktober 1964, gempa dengan magnitudo 6,5 pada 23 April 1966, gempa bermagnitudo 6,1 pada 4 Februari 1969, dan gempa yang bermagnitudo 6,1 pada 15 Maret 2015.
Jika memperhatikan peta tektonik, ia melanjutkan, rentetan gempa kuat tersebut terjadi pada jalur Sesar Balantak yang berarah barat timur.
"Namun untuk memastikan pembangkit gempa Tojo Una-Una saat ini masih perlu dikaji lebih mendalam," katanya.
BMKG semula menyatakan bahwa gempa pada Senin (26/7) malam yang pusatnya berada sekira 59 kilometer timur laut Tojo Una-Una pada kedalaman 10 kilometer magnitudonya 6,5 dan kemudian memperbaruinya menjadi 6,3.
Daryono menjelaskan, jika gempa bermagnitudo 6,3 diasumsikan sebagai gempa utama, maka gempa dengan magnitudo 5,8 yang terjadi pada Senin pagi pukul 10.52 WIB merupakan gempa pembuka dan rentetan gempa yang terjadi sesudahnya hingga Selasa (27/7) pagi merupakan gempa susulan.
Menurut dia, jika memperhatikan peta sebaran aktivitas gempa kerak dangkal di wilayah Sulawesi, maka tampak bahwa aktivitas gempa dangkal di zona gempa Tojo Una-Una cukup aktif.
Gempa yang terjadi pada Senin (26/7) malam di Tojo Una-una, menurut Daryono, menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa rumah warga.
Dampak gempa di Tojo Una-Una minim diduga karena karakteristik kondisi batuan yang keras di wilayah terjadi menimbulkan peredaman (de-amplifikasi) guncangan gempa.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi Erupsi, Boyolali dan Klaten Dilanda Hujan Abu
Gunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaGunung Dukono di Maluku Utara Meletus & Muntahkan Abu Setinggi 2,7 Kilometer, Ini Penampakannya
Sepanjang Jumat (23/2), Gunung Dukono tercatat mengalami 12 kali gempa letusan, 1 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali gempa tremor menerus
Baca SelengkapnyaAlami Erupsi, Ini 5 Fakta Gunung Ili Lewotolok yang Kawahnya Berbentuk Bulan Sabit
Letusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaSemeru Erupsi Lagi, Begini Sejarah Letusan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa
Teramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi 3 Kali Erupsi Hari Ini, Lontarkan Abu Setinggi 1.500 Meter
Gunung Marapi tiga kali erupsi pada hari ini, Rabu (27/3). Kolom abu vulkanik yang dilontarkan teramati 1.500 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaAlami Erupsi dan Semburkan Abu Vulkanik, Ini Fakta Gunung Dukono di Maluku Utara
Gunung Dukoro memiliki salah satu kawah aktif paling spektakuler di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter
Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Selasa (20/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Dukono Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 2,8 Kilometer
Gunung Dukono mengalami 45 kali gempa letusan dengan amplitudo 4 hingga 34 milimeter.
Baca Selengkapnya