Bengawan Solo Gethek Festival, nostalgia masa kejayaan
Merdeka.com - Tak dipungkiri lagi, Sungai Bengawan Solo mengalami masa kejayaannya pada sekitar abad 18-19. Sungai terpanjang di Jawa itu memiliki kedudukan sangat penting untuk lalu lintas perdagangan. Berbagai alat transportasi sungai besar saat itu seperti getek dan perahu lalu lalang membawa berbagai barang, mulai hasil bumi hingga kain batik.
Masyarakat Kota Solo dan sekitarnya tentu tak ingin hanya membayangkan peristiwa tersebut. Mereka ingin menggambarkan, bagaimana wujud kejayaan tersebut bisa diekspresikan dalam wujud mendekati nyata dan bukan hanya cerita belaka.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, Bengawan Solo Gethek Festival selalu digelar setiap tahunnya untuk menandai dan mengenang peristiwa kejayaan masa lalu itu.
"Solo masa depan adalah Solo masa lalu. Itu tag line yang menjadi jiwa dalam pembangunan di Solo saat ini. Untuk menggapai masa depan, caranya adalah dengan menghidupkan kembali kejayaan masa lalu," ujar Rudy kepada merdeka.com, Sabtu (30/4).
Rudy mengatakan, Kota Solo menggelar atraksi Bengawan Solo Gethek Festival juga dimaksudkan untuk mempromosikan wisata Bengawan Solo. Dalam acara tersebut masyarakat dari berbagai kalangan bisa menyaksikan puluhan moda transportasi berupa rakit dari bambu alias getek.
Puluhan getek tersebut mengikuti lomba balap yang memperebutkan hadiah utama berupa trofi dan uang pembinaan senilai jutaan rupiah. Selain kekompakan, keseimbangan, kreativitas, dan kelengkapan alat keamanan juga menjadi kriteria penilaian.
Peserta akan memulai lomba dari Kelurahan Sangkrah serta finish di Kelurahan Pucangcawit, dengan jarak tempuh 4,2 kilometer. Sedangkan perahu yang digunakan dalam acara tersebut terbuat dari beberapa batang bambu yang dipasang sejajar. Kemudian pada bagian bawahnya terpasang pelampung yang terbuat dari jeriken. Satu perahu hanya bisa ditumpangi 6-7 orang.
"Penyelenggaraan festival getek bertujuan untuk mempromosikan potensi wisata Bengawan Solo. Sungai Bengawan Solo memiliki potensi wisata yang cukup besar, ehingga membutuhkan sentuhan khusus untuk bisa menarik minat wisatawan," ucap Rudy,
"Kami juga ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa Sungai Bengawan Solo itu memiliki peran yang sangat vital bagi masyarakat pada masa lampau. Bengawan Solo merupakan jalur transportasi utama pada masa itu," ucapnya lagi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pulang kampung seringkali dianggap sebagai momen yang penuh dengan rasa haru, nostalgia, dan kehangatan.
Baca SelengkapnyaKedatangan Mahfud sendiri sudah mendapat sambutan hangat bernuansa Melayu di Bandara Raja Haji Abdullah.
Baca SelengkapnyaSelain hiburan musik yang memukau, Kapanlagi Buka Bareng Festival 2024 juga menawarkan kesempatan untuk berbelanja dengan harga yang sangat menggiurkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tahun 1971, Presiden Soeharto mengamati langsung suasana pemilihan di salah satu TPS.
Baca SelengkapnyaAkan ada banyak kegiatan menarik yang akan menghibur pengunjung di KLBB, mulai dari buka bareng, konser musik bersama artis-artis ternama.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan menjadi momentum untuk menggeliatkan perekonomian warga dan para pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaFestival balon udara di Wonosobo yang diadakan setiap tahun punya sejarah yang panjang.
Baca SelengkapnyaTradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.
Baca Selengkapnya