Bareskrim Nilai Diskresi Kapolres Jakpus Jual Masker Sitaan Tidak Langgar Aturan
Merdeka.com - Dittipideksus Bareskrim Polri Brigjen Daniel Tahi Monang Silitonga menjelaskan diskresi khusus dari Polres Jakpus untuk menjual 72 ribu lembar masker sitaan dengan harga murah agar penimbun menjual kembali sesuai harga pasaran. Menurutnya, pengungkapan kasus penimbunan masker itu bertujuan untuk menenangkan masyarakat.
"Kamu lihat kemarin yang antri mengumpulkan masker lalu menjual dengan harga yang lain," kata dia di Bareskrim Polri, Jumat (6/3).
Daniel menyebut jika kondisi sudah kondusif, maka harga bisa kembali sesuai pasaran. Polisi hanya ingin penjual menjajakan masker kepada masyarakat dengan harga normal.
"Sekarang kondisi sudah normal maka dikembalikan kepada mekanisme pasar. Siapa? pemiliknya nanti dikembalikan pemiliknya untuk diedarkan kembali," ucap dia.
Dia berpendapat yang dilakukan Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Budi Herdi Susianto sama sekali tidak menabrak aturan. Pasalnya, yang masker dijual dengan bekerjasama dengan pemilik masker.
"Yang jual yang punya, polisinya cuma ngawasi. Polisi bukan pedagangnya. Ini untuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa polisi hadir untuk memberikan kenyamanan," ujar Daniel.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Budi Herdi Susianto mengatakan, pihaknya dalam hal ini menerapkan diskresi dengan mengacu Undang-Undang no 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian.
"Di mana tindakan kami lakukan agak sedikit melanggar aturan tapi tindakan tersebut untuk kepentingan umum masyarakat yang lebih luas," ucap dia.
Dia menerangkan, rencananya bakal menyulap salah satu ruangan untuk dijadikan tempat penjualan. Yang menjadi pedagang adalah para tersangka. Sedangkan, polisi hanya mengawasi.
"Nantinya masker dibungkus dalam plastik. Satu plastik berisikan 10 lembar masker. Satu warga hanya dibatasi 10 plastik itu, biar kebagian yang lain," ucap dia.
Dia menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Jakarta Utara untuk menentukan harga jual. Menurut informasi, satu kotak harganya Rp22.000.
"Nah nanti kita juga Rp22.000, nah tapi Rp22.000 itu kan 1 kotak isinya 50, berarti Rp440 per lembar, karena kami jual per 10-an nanti kami hargai Rp4.400 per 10 masker," ucap dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaHasil sidak terungkap terdapat tiga bahan pokok yang mengalami defisit.
Baca SelengkapnyaKondisi ini terjadi ketika kelenjar keringat berproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga suhu tubuh normal.
Baca SelengkapnyaDahulu Jalur Pantura Jawa Barat selalu jadi rute andalan para pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah. Kira-kira sekarang bagaimana ya kondisinya?
Baca Selengkapnya