Merdeka.com - Istana Kepresidenan RI mengirimkan tim keprotokoleran dan pesawat ke Singapura setelah mendapat kabar istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono meninggal dunia. Ani meninggal dunia di NUH Singapura setelah berjuang melawan kanker darah.

Ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/6).

"Tadi siang saat memperoleh kabar, kita langsung melakukan hal teknis, terutama kita sudah mengirim tim keprotokoleran selain dokter kepresidenan, dan kita sudah menyiapkan pesawat. Sore ini pesawat akan berangkat ke Singapura," kata Pratikno.

Rencananya, Ani Yudhoyono akan disemayamkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura malam ini. Pratikno memastikan, KBRI sudah menyiapkan sejumlah hal untuk keperluan tersebut.

"KBRI ini sudah siap untuk proses pemandian dan juga salat," ujarnya.

Mantan rektor Universitas Gadjah Mada ini mengatakan, sejak Ani Yudhoyono divonis kanker darah pemerintah telah memberikan atensi. Pemerintah terus berkomunikasi dengan keluarga SBY sampai mengirimkan dokter kepresidenan ke Singapura.

"Kita terus menugaskan dokter kepresidenan, bersama-sama dengan tim dokter di Singapura untuk berusaha semaksimal mungkin memberikan pengobatan terbaik," kata dia.

Ani Yudhoyono menjalani perawatan intensif di Singapura sejak 2 Februari 2019. Pada Sabtu (1/6) pukul 11.50 waktu Singapura, Ibu dari Agus Harimurti Yudhoyono itu dinyatakan meninggal dunia.

Ani menghembuskan nafas terakhir di usia ke-67 tahun. Jenazah mantan Ibu Negara tersebut direncanakan dipulangkan ke Tanah Air besok pagi, kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.