Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ancaman Uang dalam Pemilihan Umum 2024, AIPI Sorot Perlu Tindakan Tegas dari DKPP

<br>Ancaman Uang dalam Pemilihan Umum 2024, AIPI Sorot Perlu Tindakan Tegas dari DKPP<br>


Ancaman Uang dalam Pemilihan Umum 2024, AIPI Sorot Perlu Tindakan Tegas dari DKPP


Alfitra Salamm menyoroti pola perolehan suara dengan menggunakan uang.

Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), Alfitra Salamm, mengungkapkan keprihatinannya terkait ancaman uang dalam pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia dalam acara yang diselenggarakan DKPP RI.

Ancaman Uang dalam Pemilihan Umum 2024, AIPI Sorot Perlu Tindakan Tegas dari DKPP

Menurutnya, ancaman tersebut semakin serius dan berpotensi mengganggu integritas dan keadilan dalam proses pemilu, terutama menjelang Pemilu 2024.


“Banyak sekali sekarang, paling serius dalam integritas negeri ini adalah uang, ancaman ini akan terjadi, dan akan terjadi pada Pemilu 2024," jelas Alfitra dalam acara sosialisasi aplikasi Sietik DKPP RI di Hotel Yuan Garden, Senin (18/12).

Alfitra Salamm menyoroti pola perolehan suara dengan menggunakan uang dalam pemilihan. Ia menyebut bahwa calon legislatif (caleg) yang memiliki sumber daya finansial yang cukup seringkali tidak perlu melakukan kampanye secara aktif, karena ancaman uang sudah cukup kuat untuk mempengaruhi hasil pemilihan.


“Pengalaman-pengalaman saya di daerah ini kalau kita melihat tipologi-tipologi caleg, ada caleg yang tidak pernah datang, tapi kok bisa terpilih. Bagi caleg yang punya uang tidak perlu kampanye, ancaman uang itu akan benar-benar terjadi, ini saya perhatikan loh," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan adanya fenomena calo suara yang semakin meresahkan.

“Bahkan sekarang udah ada calonya Pak, calo suara. Saya kira ancaman-ancaman ini akan mengganggu pemilihan menjadi tidak fair," sambungnya.

Selain itu, Alfitra Salamm juga mengemukakan bahwa netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pemilihan semakin terancam.

Banyak ASN yang takut digeser atau dipindahkan apabila tidak berpihak pada pihak tertentu, sedangkan mereka yang tetap netral justru diabaikan atau dikucilkan. Hal ini menjadi ancaman serius terhadap integritas pemilu dan semakin memperburuk ketidaknetralan ASN.


“Proses ancaman uang itu lebih serius. Netralitas ASN, banyak ASN yang netral pak, takut digeser, takut dipindahkan. Nah mencegah keberpihakan ASN, yang netral mereka semakin takut, semakin tidak punya teman,” tegasnya.

Alfitra menekankan perlunya tindakan tegas dari Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk menegakkan aturan dan mempercepat sidang terkait pelanggaran-pelanggaran yang terkait dengan suara.


“Pola-pola seperti ini harus kita cegah, terutama isu-isu. Saya kira perlu ada ketegasan dari DKPP untuk menegakkan itu, hal hal yang berkaitan dengan suara, mempercepat sidang," tandasnya.

Ia juga mencatat bahwa ada kecenderungan pelanggaran kode etik yang tidak dilaporkan di beberapa daerah, sehingga DKPP perlu menjadi lebih proaktif dalam meningkatkan pengawasan dan penegakan aturan.

Baginya, ancaman uang dalam Pemilu 2024 nanti menjadi isu yang harus segera ditangani dengan serius untuk menjaga integritas dan keadilan dalam proses demokrasi di Indonesia.

Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik

DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.

Baca Selengkapnya
DKKP RI Sosialisasikan Aplikasi Sietik untuk Penangaxnan Kode Etik Penyelenggara Pemilu
DKKP RI Sosialisasikan Aplikasi Sietik untuk Penangaxnan Kode Etik Penyelenggara Pemilu

Pemilu harus tetap pada demokrasi dan tidak terpengaruh sebab rasa takut terhadap sesuatu.

Baca Selengkapnya
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD
Komisi IX DPR Minta Kemenkes Serius Tangani Kenaikan Kasus DBD

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Analisis Potensi Anies Kembali Bertarung di Pilgub DKI
Analisis Potensi Anies Kembali Bertarung di Pilgub DKI

Ada empat syarat mutlak yang dianggap perlu dimiliki oleh kandidat

Baca Selengkapnya
Anies Minta KPU Serius Tindaklanjuti Laporan soal Kecurangan Pemilu 2024
Anies Minta KPU Serius Tindaklanjuti Laporan soal Kecurangan Pemilu 2024

Demokrasi yang baik lahir dari proses Pemilu yang jujur dan bersih.

Baca Selengkapnya
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.

Baca Selengkapnya
Terungkap Motif Pegawai BNN Aniaya Istri, Dipicu Larangan Bertemu Ortu Hingga Utang di Bank
Terungkap Motif Pegawai BNN Aniaya Istri, Dipicu Larangan Bertemu Ortu Hingga Utang di Bank

Tersangka KDRT berinisial AF (42) itu akhirnya ditahan oleh polisi.

Baca Selengkapnya
Sempat Dicopot Ganjar karena Pungutan Berkedok Infak,  Widodo Kembali Jabat Kepsek SMK 1 Sale Rembang
Sempat Dicopot Ganjar karena Pungutan Berkedok Infak, Widodo Kembali Jabat Kepsek SMK 1 Sale Rembang

Kepala SMKN 1 Sale Rembang, Widodo yang sempat dicopot akibat kasus dugaan pungutan liar berkedok infak, kini dikembalikan ke jabatan semula.

Baca Selengkapnya
Singgung Heboh Dugaan Salah Rekap Suara PSI & PPP, Hakim MK Cecar Saksi KPU Beda Sirekap Pileg & Pilpres
Singgung Heboh Dugaan Salah Rekap Suara PSI & PPP, Hakim MK Cecar Saksi KPU Beda Sirekap Pileg & Pilpres

Saksi dari KPU Pengembang Aplikasi Sirekap dari ITB, Yudistira Dwi Wardhana Asnar

Baca Selengkapnya
Baca Juga