Anak Gunung Rinjani meletus, Bandara Lombok ditutup sementara
Merdeka.com - PT Angkasa Pura I menutup sementara Bandara Internasional Lombok akibat debu letusan Gunung Barujari (Anak Gunung Rinjani) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Abu letusan tersebut membahayakan aktivitas penerbangan.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL) I Gusti Ngurah Ardika di Lombok Tengah, Senin, mengatakan penutupan bandaran diberlakukan mulai pukul 16.15 WITA dan rencananya akan dibuka kembali pada Selasa (2/8) pukul 10.00 WITA.
"Kami akan pantau setiap satu jam kondisi area penerbangan, mudah-mudahan besok pagi sudah aman," katanya seperti dikutip dari Antara, Senin (1/8).
Berdasarkan hasil pengamatan satelit Himawari, kata dia, debu letusan Gunung Barujari sudah berada di area penerbangan Bandara Internasional Lombok.
Penutupan bandara, lanjut Ardika, diputuskan dalam rapat bersama dengan 'Air Navigation', Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), maskapai penerbangan dan pihak terkait lainnya.
"Kami juga dapat informasi dari kru pesawat yang terbang bahwa sebaran debu letusan gunung berbahaya bagi keselamatan penerbangan," ujarnya.
Sementara itu, Petugas Vulkanologi di Pos Pengamat Gunung Api Rinjani, Mutaharlin, menyebutkan erupsi Gunung Barujari masih sering terjadi secara tiba-tiba namun dalam skala rendah. "Ini sisa letusan yang terjadi pada 2015 dengan amplitudonya masih relatif rendah," katanya.
Dia juga belum memberikan rekomendasi penutupan jalur pendakian karena status Gunung Rinjani dan Gunung Barujari masih tetap normal.
Sementara itu, penutupan Bandara Internasional Lombok dilakukan sebagai langkah antisipasi karena debu letusan tertiup angin hingga ke area penerbangan.
"Penutupan bandara mungkin sebagai bentuk kekhawatiran, tapi mudah-mudahan aktivitas Gunung Barujari tidak berlanjut, terlebih dengan adanya gempa di sekitar Gunung Tambora, Pulau Sumbawa," ucap Mutaharlin.
Gunung Barujari pernah meletus pada 20 Oktober 2015 sekitar pukul 10.45 WITA dan menyebabkan jalur pendakian ditutup dan aktivitas penerbangan dari dan menuju NTB dihentikan karena ketinggian letusan berbahaya bagi keselamatan penerbangan. Gunung Barujari atau yang disebut Gunung Baru berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani, dengan kawah berukuran lebar 170 meter dan panjang 200 meter, ketinggian 2.296-2376 meter dari permukaan laut (mdpl).
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Marapi Erupsi, Bandara Internasional Minangkabau Padang Ditutup Sementara
Sebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar
Gunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bandara Minangkabau Tutup akibat Erupsi Gunung Marapi
Penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman ditutup sementara akibat abu erupsi Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaTiba di Bandara Banyuwangi, Jokowi Bakal Temui Petani Penerima Bantuan BLT El Nino
Jokowi disambut langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Ipuk Fiestiandani.
Baca SelengkapnyaPenyebab Gunung Meletus dan Proses Terjadinya, Perlu Diketahui
Dikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Mencapai 700 meter
Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Erupsi Jumat Pagi, Statusnya Kini Siaga
Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi Jumat pagi.
Baca SelengkapnyaBandara Banyuwangi Dipadati Penumpang, Puncak Arus Mudik Diprediksi Sabtu dan Minggu
Puncak arus mudik di Bandara Banyuwangi diprediksi pada hari ini, Sabtu (6/4/2024) dan Minggu (7/4/2024).
Baca Selengkapnya