Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Momen bulan Ramadan sekaligus menjelang Lebaran seperti sekarang membawa berkah bagi banyak orang, termasuk para penjahit permak di pinggir jalan. Hal ini dirasakan oleh para penjahit permak di pinggir Jalan Adi Sucipto Gang I Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Dua pekan terakhir, pesanan permak pakaian di sekitar eks Swalayan Belga Tulungagung naik hingga 2-3 kali lipat.
Pada bulan biasa permintaan jasa permak berkisar antara 3-5 orang per hari.
Sementara pada hari-hari menjelang Lebaran warga yang mereparasi pakaian di jasa permak mencapai 10-20 orang.
Jasa permak menjadi tujuan warga membenahi ukuran baju atau perbaikan lain. Biasanya untuk baju baru mereka meminta dipotong karena ukuran aslinya kepanjangan.
"Saat ini, kami membatasi hanya melayani jasa permak potong ukur atau perbaikan resleting dan sejenisnya. Intinya kami batasi untuk kerjaan yang bisa cepat selesai sehingga yang lain juga bisa terlayani," ujar Marni, salah satu penjahit permak di Tulungagung.
Ketua Komunitas Permak Pinggir Aspal Kota Tulungagung (Comppast), Sujono mengungkapkan, saking banyaknya permintaan jasa permak pakaian, ada kalanya ia dan kawan-kawannya menolak karena tidak sanggup menyelesaikan.
Penjahit permak pakaian mengenakan ongkos Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per helai pakaian.
Tarif ini berlaku rata pada semua penjahit permak yang membuka lapak di gang kecil tak jauh dari Pasar Wage, Kota Tulungagung itu.
Jam operasional penjahit permak mulai pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Pada momen ramai seperti sekarang, mereka bisa pulang jam 17.00 WIB karena harus menyelesaikan pekerjaan lebih banyak.
"Paling sulit permak gamis, soalnya motongnya lebar, tarifnya paling mahal," imbuh Marni.
Salah satu pelanggan jasa permak, Anik warga Ngantru Kabupaten Tulungagung mengaku sudah biasa menggunakan jasa permak pinggir jalan ini.
"Selain harganya murah, juga bisa ditunggu," ujarnya, dikutip dari ANTARA, Jumat (5/4/2024).
Pria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSosok pria berpangkat Brigadir Jendera TNI ini memberikan dampak yang besar bagi Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaIbunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaSebelum dirinya menjabat sebagai Bupati Ogan Ilir, Panca merupakan seorang pengusaha kondang di Sumatra Selatan
Baca SelengkapnyaKeilmuannya diakui banyak orang, banyaj murid-muridnya jadi kiai besar, salah satunya Mustofa Bisri atau Gus Mus
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaFebri Arwan Syah anak buruh serabutan yang lolos mewakili Provinsi Babel menjadi anggota Paskibraka Nasional 2023.
Baca SelengkapnyaSuharso menilai Sri Mulyani merupakan sosok yang profesional dalam bekerja. Sehingga tak terlintas dalam benaknya, jika ingin mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaBukan hanya kegantengannya, tentara satu ini berhasil membius netizen dengan kepiawaiannya dalam mengaji. Suaranya pun mampu buat hati bergetar.
Baca Selengkapnya