Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menguak Fakta Bendungan Pucang Gading, Pintu Air Tua Peninggalan Belanda yang Masih Berfungsi Hingga Kini

Menguak Fakta Bendungan Pucang Gading, Pintu Air Tua Peninggalan Belanda yang Masih Berfungsi Hingga Kini

Menguak Fakta Bendungan Pucang Gading, Pintu Air Tua Peninggalan Belanda yang Masih Berfungsi Hingga Kini

Bangunan bendungan masih tampak kokoh walau beberapa bagiannya sudah tampak tergerus arus air

Menguak Fakta Bendungan Pucang Gading, Pintu Air Tua Peninggalan Belanda yang Masih Berfungsi Hingga Kini

Banjir di Kota Semarang sebenarnya sudah sering terjadi sejak era Hindia Belanda. Oleh karena itu dibangunlah beberapa pintu air atau bendungan.

Selain untuk pengairan sawah, pintu air itu menjadi pengontrol debit air yang menjadi penyebab banjir pada beberapa daerah di Semarang.

Salah satu pintu air yang dibangun pemerintah Hindia Belanda adalah Bendungan Pucang Gading.

Pintu air itu dibangun pada tahun 1918 oleh pemerintah kota praja Semarang.

Sudah berumur lebih dari satu abad, saat ini bendungan tua itu masih beroperasi.

Sudah berumur lebih dari satu abad, saat ini bendungan tua itu masih beroperasi.

Menguak Fakta Bendungan Pucang Gading, Pintu Air Tua Peninggalan Belanda yang Masih Berfungsi Hingga Kini

Menurut sejarahnya, dulu Bendungan Pucang Gading ini lebih dikenal dengan nama Pintu Air Klipang. Pintu air ini dibangun oleh Gemeenteraad Semarangsche pada tahun 1918.

Bendungan ini mengontrol debit air dari Ungaran yang mengarah ke daerah Semarang bagian timur. Dari daerah Ungaran yang berada di daerah atas, debit air dipecah menuju tiga sungai besar di Kota Semarang bagian timur.

Menguak Fakta Bendungan Pucang Gading, Pintu Air Tua Peninggalan Belanda yang Masih Berfungsi Hingga Kini
Menguak Fakta Bendungan Pucang Gading, Pintu Air Tua Peninggalan Belanda yang Masih Berfungsi Hingga Kini

Satu pintu air mengarahkan air ke arah Banjir Kanal Timur, lalu ada pintu air yang mengarahkan air ke daerah Penggaron, dan satu pintu air mengarahkan air ke Kabupaten Demak.

Saat ini Bendungan Pucang Gading berada di bawah pengelolaan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah.

Dikutip dari Instagram @semarang.heritage, enam pintu air yang ada harus memastikan debit air Kali Babon tidak boleh melebihi 78 meter kubik per detik.

Sementara aliran Banjir Kanal Timur tidak boleh melebihi 145 meter kubik per detik.

Mulai tahun 1990-an, di daerah sekitar bendungan tumbuh subur kompleks perumahan.

Mulai tahun 1990-an, di daerah sekitar bendungan tumbuh subur kompleks perumahan.

Menguak Fakta Bendungan Pucang Gading, Pintu Air Tua Peninggalan Belanda yang Masih Berfungsi Hingga Kini

Pada awal Januari 2023 lalu, terjadi banjir besar di Kota Semarang yang menyebabkan Perumahan Dinar Indah terendam. Bahkan ketinggian banjir diketahui mencapai atap rumah.

Menguak Fakta Bendungan Pucang Gading, Pintu Air Tua Peninggalan Belanda yang Masih Berfungsi Hingga Kini

Banjir itu juga berdampak pada kondisi bangunan Bendungan Pucang Gading. Saat itu beberapa pondasi di pintu air tersebut rusak.

Saat air sedang surut, warga sekitar akan turun mencari ikan pada aliran sungai di sekitar Bendungan Pucang Gading.

Diketahui di sekitar tempat itu cukup banyak ikan yang bisa diambil. Warga pun tanpa takut turun ke sungai dan mencari ikan hanya dengan tangan kosong.

Menguak Fakta Bendungan Pucang Gading, Pintu Air Tua Peninggalan Belanda yang Masih Berfungsi Hingga Kini
Bendungan Megah Peninggalan Belanda Ini Punya 70 Pintu Air, Dulu jadi Andalan Kini Terbengkalai
Bendungan Megah Peninggalan Belanda Ini Punya 70 Pintu Air, Dulu jadi Andalan Kini Terbengkalai

Awalnya jadi sumber pengairan sawah, lalu berubah jadi lokasi mencari pasir.

Baca Selengkapnya
Menguak Fakta
Menguak Fakta "Tuk Budoyo", Mata Air Keramat di Lereng Gunung Sumbing

Tak hanya terkenal dengan mata airnya, Tuk Budoyo nyatanya kini telah menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya
Fakta Sebenarnya Patung Besar di Rumah Gurita Bandung, Bukan Tempat Pemujaan
Fakta Sebenarnya Patung Besar di Rumah Gurita Bandung, Bukan Tempat Pemujaan

Fakta sebenarnya dibalik patung gurita yang ada di salah satu rumah di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom

Pada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Air Sumur yang Keruh, Bau dan Berminyak
Cara Mengatasi Air Sumur yang Keruh, Bau dan Berminyak

Sumur air memberikan keberlanjutan pasokan air, terutama saat terjadi gangguan pasokan air dari pihak ketiga.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Danau Tasikardi di Serang, Dibangun pada Abad ke-16 Sudah Gunakan Teknologi Penyaring Air
Fakta Unik Danau Tasikardi di Serang, Dibangun pada Abad ke-16 Sudah Gunakan Teknologi Penyaring Air

Dibangun pada abad ke-16, Danau Tasikardi di Banten sudah memiliki teknologi pemurnian air yang mumpuni.

Baca Selengkapnya
Kenapa Rumah Sering Bocor Saat Hujan Pertama?
Kenapa Rumah Sering Bocor Saat Hujan Pertama?

Saluran air yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan air hujan menumpuk di atap.

Baca Selengkapnya
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Mengapa Hujan Turun dalam Bentuk Tetesan Bukan seperti Air Terjun?
Mengapa Hujan Turun dalam Bentuk Tetesan Bukan seperti Air Terjun?

Ada penjelasan lengkap mengapa hujan turun berbentuk tetesan, bukan sekaligus air besar turun dari langit.

Baca Selengkapnya