Resmi Dinyatakan Punah Akibat Ulah Manusia, Ini Fakta Menarik Ikan Pari Jawa
Keberadaan hewan ini terkahir kali diketahui sudah lebih dari 150 tahun yang lalu
Keberadaan hewan ini terkahir kali diketahui sudah lebih dari 150 tahun yang lalu
Ikan Pari Jawa resmi dinyatakan punah berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Charles Darwin. Ironisnya, punahnya ikan ini menjadi kepunahan ikan laut pertama yang disebabkan oleh ulah manusia.
Dilansir dari betahita, hewan yang memiliki nama latin Urolophus javanicus ini hanya hidup di seputar laut Jawa. Penangkapan ikan secara intensif dan umumnya tidak teratur kemungkinan besar menjadi penyebab utama berkurangnya populasi pari Jawa sampai dinyatakan punah pada akhir 2023 ini.
Lalu apa saja fakta-fakta menarik terkait ikan ini? Berikut selengkapnya:
Pari Jawa adalah spesies ikan pari dalam famili Urolophidae. Adanya spesies ini hanya diketahui dari satu specimen ikan betina sepanjang 33 cm yang ditangkap di Jakarta, Indonesia.
Pada bulan Juli 1862, ahli zoologi Jerman Eduard von Martens membeli satu-satunya specimen ikan pari Jawa yang dijual di sebuah pasar ikan di Jakarta.
Sejauh ini, ikan Pari Jawa hanya ditemukan di Pulau Jawa, tepatnya di sekitar pantai Jakarta. Sebaran, kedalaman, dan preferensi habitatnya tidak diketahui secara pasti tetapi mungkin sangat terbatas.
Dilansir dari Wikipedia, ciri ikan ini adalah cakram sirip dada berbentuk lonjong yang lebih panjang dari lebarnya.
Serta ekor dengan sirip punggung di depan tulang penyengat dan sirip ekornya.
Tubuh bagian atasnya berwarna cokelat dengan bitnik-bintik yang lebih gelap dan lebih terang.
Lubang hidung ikan ini berbentuk seperti bulan sabit dan di antaranya keduanya terdapat tirai kulit dengan pinggiran posterior yang sangat rapat.
Mulutnya berbentuk busur dan berisi tiga papila di dasarnya. Giginya tersusun rapat yang masing-masing berukuran kecil dengan tonjolan melintang di mahkotanya.
Ekornya lebih pendek dari cakramnya dan memiliki sirip punggung yang menonjol sekitar separuh panjangnya.
Tepat di belakang sirip punggung terdapat tulang belakang bergerigi yang menyengat. Ekornya berakhir pada sirip ekor berbentuk daun.
Tidak ada specimen baru pari Jawa yang muncul sejak pertama kali ditemukan lebih dari 150 tahun yang lalu. Kini hewan itu telah resmi dinyatakan punah.
Hal ini diperkuat dengan aktivitas penangkapan ikan yang masif dalam wilayah jelajahnya serta degradasi habitat karena kedekatannya dengan pusat populasi manusia.
Setelah survey intensif, tidak ada satupun ikan pari Jawa yang ditemukan. Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) lantas mengkategorikannya spesies yang punah.
Berikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.
Baca SelengkapnyaBila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Kota Pariaman begitu kaya dengan sajian olahan kuliner berbagan dasar hasil laut.
Baca SelengkapnyaSelain terjadi di telapak kaki, mata ikan juga bisa muncul di jari tangan.
Baca SelengkapnyaIkan ini juga disebut "fosil hidup" karena masih eksis sejak jutaan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaWalaupun tinggal di dalam air, apakah ikan bisa kehausan?
Baca SelengkapnyaDi balik pesonanya yang unik, ikan buntal menyimpan bahaya yang serius. Racunnya dapat melumpuhkan siapa pun, termasuk manusia.
Baca SelengkapnyaWalau ikan dianggap sebagai bahan yang cocok menjadi Makanan Pendamping ASI (MPASI) bayi, namun terdapat sejumlah ikan yang sebaiknya dihindari.
Baca SelengkapnyaJaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.
Baca Selengkapnya