Mengemis sejak Ramadan, ibu ini kumpulkan Rp 5 juta & emas 30 gram
Merdeka.com - Dengan memanfaatkan anaknya, Putri Handayani (45) berhasil mendapatkan simpati warga untuk mendapatkan penghasilan dari hasil mengemis. Hasilnya pun cukup fantastis, Putri mendapatkan uang sebanyak Rp 5 juta ditambah perhiasan emas seberat 30 gram.
Setelah lama beraksi, akhirnya Putri dan anaknya, Neneng (8), terjaring dalam razia yang digelar Suku Dinas Sosial Jakarta Timur. Ibu dan anak itu kedapatan mengemis di Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (9/7) kemarin. Mereka mengemis sejak awal bulan Ramadan.
"Ketika petugas lapangan kami mendapatinya mengemis, langsung kita jangkau dan dibawa ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 2 Cipayung, Jakarta Timur. Ibu dan anak itu mengaku kalau uang yang mereka kumpulkan, berasal dari mengemis," tandas Kepala Sudin Sosial Jakarta Timur Marjito dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (10/7).
Marjito meyakini ibu dan anak itu memanfaatkan momen Ramadan dengan mengemis dan mendapatkan uang lebih banyak. Dengan mengajak Neneng, Putri bisa mendapatkan rasa iba dari pengguna jalan.
"Si ibu itu tentu saja secara tidak langsung memanfaatkan juga anaknya. Kan kasihan anaknya itu, panas-panasan, kena debu, dan kotor. Demi mengemis, ia perlakukan seperti itu anaknya," ujar Marjito.
Praktik mengemis yang dilakoni keduanya ini telah melanggar Perda 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Tak hanya itu, masyarakat diharapkan turut andil dengan tidak memberi uang kepada pengemis.
"Lebih baik diberikan kepada lembaga resmi yang terpercaya agar bisa tepat sasaran."
Sementara itu, Kepala PSBI Bangun Daya 2 Harianto mengungkapkan, uang mereka akan disimpan untuk sementara. Uang itu tetap akan diberikan ketika mereka selesai pembinaan di panti tersebut.
"Mereka akan diberikan pembinaan keterampilan. Di sini ada jahit, memasak, atau keterampilan lainnya. Mereka tinggal memilih mau diberikan pembinaan apa. Setelah mereka cukup diberikan pembinaan, mereka akan kita pulangkan ke daerah asal," imbuh Harianto.
Upaya itu, katanya, agar para pengemis itu tidak kembali ke jalan. Mereka bisa memanfaatkan hasil dari pembinaan itu untuk bekal saat kembali ke kampung. Nasib mereka bisa lebih mulia dan bermartabat dengan pekerjaan baru mereka nanti.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak ke Jakarta jika tidak memiliki keterampilan. Karena nanti mereka akan menjadi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang akan terkena penjangkauan oleh kami. Ketika sudah terkena satu kali, kami berikan surat pernyataan agar tidak kembali jadi PMKS di Jakarta. Kalau jadi PMKS lagi, akan kita bawa ke ranah hukum dan bisa dipenjara," tegasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDi Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kedatangannya di Tanah Air, membuat Risma harus membayar sejumlah uang bea cukai yang totalnya sampai Rp360 juta. Ternyata ini yang dibawa.
Baca SelengkapnyaToleransi saat Ramadan, salah satunya pengurangan jam kerja dengan maksud menghormati mereka yang berpuasa.
Baca SelengkapnyaIntip momen indah keluarga Nia Ramadhani dalam pemotretan menyambut Ramadan 2024.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaBerbagai ide makanan ini bisa kamu cobain pas musim hujan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca Selengkapnya