Gerindra Dukung Heru Budi Hartono Jadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta
Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik setuju Heru Budi Hartono dipilih sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2022. Heru dinilai memahami dengan baik permasalahan ibu kota.
"Ya setuju, orang dia paham, yang bekerja. Dia di Pemda DKI dari bawah, saya paham banget dia, dari bawah. Jadi wali kota, saya paham betul sepak terjangnya Pak Heru," kata Taufik kepada wartawan, Jumat (7/1).
Meski begitu, Taufik menegaskan DPRD DKI tidak dapat melakukan intervensi tersebut. Penjabat Gubernur merupakan kewenangan pemerintah pusat yakni Kementerian Dalam Negeri untuk kemudian diteruskan kepada Presiden Joko Widodo.
"Itu keputusannya di tangan presiden. Tapi kalau pun beredar nama Heru, saya kira Heru orang yang paham soal Jakarta," pungkasnya.
Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono berharap Penjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2022-2024, dapat memahami inti persoalan ibu kota.
"Yang penting bahwa kriterianya itu, yang memahami persoalan inti Jakarta, apa saja sih? Mereka harus paham dulu, kalau itu sudah clear, siapa pun bagi kita," ujar Gembong.
Gembong pun nengaku tidak cukup mengenal jauh tentang rekam jejak Heru Budi. Hanya saja, ia menilai karakter Heru baik. Disinggung perihal layak tidaknya Heru menjabat, Gembong mengatakan bahwa keputusan tersebut merupakan kewenangan Presiden Joko Widodo.
"Kalau secara pribadi, Pak Heru baik, penguasaan persoalan Jakarta saya kira oke. tapi apakah pilihan jatuh kepada Pak Heru? Kita enggak tahu," ucapnya.
Profil Heru Budi Hartono
Heru Budi Hartono adalah Kepala Sekretariat Presiden atau Kasetpres, diangkat pada 29 Juli 2017, menggantikan posisi Dharmansjah Djumala yang kini menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di Wina Austria. Pria kelahiran Medan, 13 Desember 1965, ini telah memiliki pengalaman di lingkup birokrasi selama hampir seperempat abad.
Heru Budi Hartono menempuh pendidikan dasar di Jakarta, dan sempat 3 tahun menjalani masa Sekolah Dasar di Pakistan. Di pendidikan menengah pertama, ia bersekolah di SMP PSKD I JakPus, dan lanjut menempuh pendidikan menengah akhir di Den Haag, Belanda.
Heru mengenyam bangku kuliah S1 dan magister di Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta. Ia mengawali karir sebagai Staf Khusus Walikota Jakarta Utara pada tahun 1993 silam. Selang dua tahun, yakni di 1995, Heru menjadi Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara. Di tahun 1999, heru ditunjuk menjadi Kepala Sub-Bagian Pengendalian pelaporan Kota Jakarta Utara. Lanjut di tahun 2002, di mana ia dipindahkan menjadi Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara.
Di tahun 2008, ia masih berkantor di Jakarta Utara, sebagai Kepala Bagian Umum dan lanjut menjadi Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan. Di tahun 2013, Ia menjabat sebagai Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi DKI Jakarta.
Akhirnya pada tahun 2014, ia ditunjuk Gubernur DKI Jakarta ketika itu, Joko Widodo, untuk menjadi Walikota Jakarta Utara. Heru menjabat kursi tersebut selama setahun dan akhirnya kembali menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, juga di DKI Jakarta.
Heru sempat digandeng oleh Basuki Tjahaja Purnama untuk maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017, melalui jalur independen. Namun ketika akhirnya lewat jalur dukungan partai politik, Ahok menggandeng Djarot Syaiful Hidayat yang merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta aktif saat itu.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga pendatang baru wajib mencatatkan administrasi kependudukan di Dukcapil DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi perencana membangun rusun baru untuk menampung warga eks Kampung Bayam
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heru curhat ke AHY soal banyaknya beban selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta
Baca Selengkapnya"Respons bapak sangat mengecewakan dan zalim. Kasihan warga diberi ketidakpastian lagi," kata Sahroni
Baca SelengkapnyaStiker bergambar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terpasang di halte-halte TransJakarta, seperti Bundaran Hotel Indonesia.
Baca Selengkapnya"Tidak ada (pemutusan KJMU)," kata Pj Gubernur Heru
Baca SelengkapnyaSejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian menegaskan Gubernur DKJ dipilih langsung oleh rakyat bukan ditunjuk Presiden.
Baca Selengkapnya