Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung
Dulu Pasaraya Blok-M begitu berjaya
Dulu Pasaraya Blok-M begitu berjaya
Pusat perbelanjaan Pasaraya Blok M kini sepi pengunjung. Jauh dari hingar bingar, hiruk pikuk orang di masa kejayaannya dahulu. Saking berjayanya, kawasan ini sempat menjadi salah satu pusat perbelanjaan elit di bilangan Jakarta Selatan.
Sayangnya, kini Pasaraya Blok M hanya tersisa beberapa tenant.
Gunawan (37), salah satu penjual handicraft di Lantai 2 Pasaraya Blok M, mengungkapkan pelanggan yang berkunjung sebagian besar merupakan turis hendak mencari buah tangan. Dengan begitu, barang yang dijual mayoritas adalah batik dan kerajinan tangan.
ujar Gunawan kepada merdeka.com. di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, pada Rabu (1/11).
Meskipun Pasaraya Blok M saat ini sepi dibandingkan dulu ketika masih ramai dan berjaya, Gunawan merasa bahwa pusat perbelanjaan ini bertahan karena masih ada sejumlah pelanggan yang datang.
"Iya sama yang dulu enggak (seramai dulu), tapi masih ada saja customer. Sekarang bertahan (karena) masih ada customer," kata Gunawan.
Gunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
"Udah lama awalnya dari 2015, kalau orang-orang lain itu sudah lebih lama. Dari (jualnya di lantai) atas sampai turun di sini," kata dia.
Sementara itu, ia bercerita, jika jam buka dan tutup mal ini tidak seperti mal pada umumnya, melainkan mengikuti jam kantor, mengingat lantai atas Pasaraya Blok M kini dijadikan kantor Gojek.
merdeka.com
Pandemi Covid-19 dan perubahan dalam transportasi umum adalah dua faktor yang menyebabkan sepinya pusat perbelanjaan ini.
"Biasalah pandemi, semuanya juga sepi kan, (Plaza) Semanggi juga sepi," kata dia.
"Kalau sekarang kan kalau Blok M yang MRT itu, karena dulu juga sepi kan, tapi sekarang kebantu MRT jadi dia (Pasaraya) ramai lagi," tambahnya.
Gunawan mengatakan bahwa sejak beberapa tenant lain berhenti beroperasi, pusat perbelanjaan ini telah kehilangan sebagian besar pengunjungnya. Kini, pandangan orang terhadap tempat ini adalah sebagai kantor Gojek dan toko oleh-oleh.
"Kalau di sini kan kantor jadi enggak shopping mall-nya jadi orang-orang taunya di sini handicraft sama kantor gojek, sudah itu aja," lanjutnya.
Di samping itu, Gunawan mengakui bahwa berjualan secara online bukanlah pilihan yang efektif bagi mereka, karena pasar utama mereka adalah orang luar yang berkunjung langsung ke tempat.
"Online kita susah, soalnya (target) market kita orang luar," imbuhnya.
Tak muluk-muluk, Gunawan berharap bahwa pusat perbelanjaan ini dapat berjaya kembali seperti di masa lalu.
Patung ini ditemukan di kota kuno yang terbengkalai, Despotiko.
Baca SelengkapnyaKetegangan semakin meningkat ketika anggota TNI yang disebut Pratu Marpaung tiba di lokasi dengan beberapa rekannya.
Baca SelengkapnyaDia menceritakan penemuan mayat bukan merupakan hal yang baru bagi penjaga Pintu Air Manggarai.
Baca SelengkapnyaSidang akan dilanjutkan kembali pada Senin (6/11/2023)
Baca SelengkapnyaPerdagangan satwa lindung masih sering ditemui di pasar burung.
Baca SelengkapnyaKasus semacam itu belum pernah terjadi dalam pelaksanaan pemilu.
Baca SelengkapnyaGempa dahsyat 6,8 magnitudo mengguncang Maroko pada Jumat, menewaskan lebih dari 2.000 orang.
Baca SelengkapnyaSaat jasadnya ditemukan warga, korban sudah dalam kondisi berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaLaksamana Yudo mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh pihak yang memberikan dukungan tanpa henti, dedikasi, dan kerja keras.
Baca Selengkapnya