Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Uniknya Seni Benjang, Gulat Tradisional di Atas Jerami ala Warga Ujungberung

Uniknya Seni Benjang, Gulat Tradisional di Atas Jerami ala Warga Ujungberung

Uniknya Seni Benjang, Gulat Tradisional di Atas Jerami ala Warga Ujungberung

Gulat tradisional ini jadi kesenian unik di Ujungberung, Bandung.

Uniknya Seni Benjang, Gulat Tradisional di Atas Jerami ala Warga Ujungberung

Warga Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Jawa Barat, memiliki kesenian gulat tradisional bernama Benjang.

Seni Benjang terus diwariskan turun temurun hingga saat ini dan menjadi hiburan rakyat yang dinantikan.

Di masa sekarang, Benjang menjadi hiburan dan kerap ditampilkan dengan kesenian lain.

Yang menarik dari Benjang adalah terdapat iringan musik rebana yang bernama terbang.

Gulatnya juga tidak dilakukan di atas ring, melainkan di area perkebunan dengan alas Jerami. Berikut selengkapnya.

Asal usul Benjang

Mengutip laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Minggu (17/9), Benjang diperkirakan sudah ada sejak awal abad ke-19.

Kesenian ini mulanya sebagai permainan gulat para pemetik kopi di kebun setelah selesai bekerja.

Jika diartikan, Benjang berasal dari kata “Sasamben” atau tempat mirip bale dan “Budak Bujang” atau anak laki-laki remaja.

Ini karena Benjang banyak ditampilkan di bale-bale rumah si empunya hajat.

Terus dikreasikan.

Terus dikreasikan.

Kesenian ini kemudian semakin popular di kalangan warga pinggiran Kota Bandung, hingga para pegiat melakukan pengembangan.

Dari hasil kreavitas lokal, terciptalah seni Benjang yang dimainkan bersama barongan, kuda lumping bangbarongan dan kesweh (seni orang-orang yang menjadi kakek-kakek atau nenek-nenek dengan topeng kertas).

Adanya iringan alat musik rebana juga membuat kesenian Benjang makin semarak dan riuh dihadiri banyak orang.

Sementara pemainnya akan dianggap kalah jika dia telah jatuh telentang di tanah dan tidak lagi melakukan perlawanan.

Jadi ajang silaturahmi.

Lambat laun Seni Benjang bukan lagi hiburan yang dilakukan oleh para pemetik kopi, melainkan menjadi acara seni yang bisa ditampilkan di hadapan masyarakat.

Pada 1923, masyarakat di Ujungberung semakin akrab dengan kesenian ini, sehingga menjadi salah satu wadah untuk bersilaturahmi antar masyarakat di sana.

Biasanya diadakan saat malam hari.

Biasanya diadakan saat malam hari.

Setelah semakin ramai, Benjang kemudian digelar semalam suntuk sebagai acara puncak dari pawai kebudayaan. Satu hari sebelum pertunjukan, atau siang harinya, penyelenggara melakukan “wewaran” atau pengumuman acara Benjang. Jarak antar kampung yang masih berjauhan, harus dilakukan persiapan dan pelaksanaan jauh-jauh hari.

Ditampilkan dalam pawai.

Banyaknya acara seni yang tampil bersama Benjang membuatnya menjadi acara pawai dan diberi nama Benjang Helaran.

Acara ini juga identik untuk mengiringi anak-anak yang sedang dikhitan sebagai hiburan.

Punya makna hubungan antar manusia dan Tuhan

Punya makna hubungan antar manusia dan Tuhan

Di tahun 1950 sampai 1960-an, seni Benjang berada di masa kejayaannya.

Orang-orang di Ujungberung dan sekitarnya banyak yang memainkan Benjang.

Gambar: Mochamad Khadafi/Liputan6

Walau mempertontonkan aktivitas gulat, namun Benjang menyimpan makna tersendiri.

Ini karena seni Benjang mampu mendatangkan banyak orang untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi, serta mengucap syukur bisa menyaksikan hiburan bertemu dengan sanak tetangga.

Dengan begitu seni benjang memiliki makna “hambluminanas, hablumin-Alloh”, atau bisa menjaga hubungan baik antar sesama manusia dan manusia dengan Tuhan.

Mengenal Silat Pelintau, Kesenian Tradisional Bela Diri Asli Suku Tamiang Aceh
Mengenal Silat Pelintau, Kesenian Tradisional Bela Diri Asli Suku Tamiang Aceh

Silat Pelintau, kesenian tradisional bela diri khas masyarakat Suku Tamiang Aceh.

Baca Selengkapnya
Potret Caluk Trantang, Senjata Tradisional Asal Tuban yang Berjasa Bebaskan Warga dari Kekejaman Penjajah
Potret Caluk Trantang, Senjata Tradisional Asal Tuban yang Berjasa Bebaskan Warga dari Kekejaman Penjajah

Masyarakat tak gentar hadapi para tentara Belanda walaupun senjata mereka lebih canggih.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tenun Siak, Kerajinan Tradisional Asli Kepulauan Riau
Mengenal Tenun Siak, Kerajinan Tradisional Asli Kepulauan Riau

Bagi masyarakat Melayu Riau, corak pada tenun Siak tidak hanya menjadi hiasan semata, tetapi juga mengandung makna yang mendalam serta berisi nilai-nilai luhur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Senjata Tradisional Sunda Kujang, Bentuknya Tak Ada yang Menyamai
Mengenal Senjata Tradisional Sunda Kujang, Bentuknya Tak Ada yang Menyamai

Nama Kujang berasal dari Kudihyang, atau asal katanya Kudi dan Hyang dalam bahasa Sunda kuno artinya sakti dan memiliki kekuatan tertentu.

Baca Selengkapnya
Peringati Malam Satu Suro, Begini Keseruan Warga Boyolali Adakan Tradisi Sedekah Merapi
Peringati Malam Satu Suro, Begini Keseruan Warga Boyolali Adakan Tradisi Sedekah Merapi

Tradisi ini digelar sebagai bentuk doa agar terhindar dari bencana dan selalu diberi hasil alam melimpah.

Baca Selengkapnya
Minuman Hangat Tradisional untuk Menyambut Musim Hujan, Berbagai Resep yang Menghangatkan Tubuh
Minuman Hangat Tradisional untuk Menyambut Musim Hujan, Berbagai Resep yang Menghangatkan Tubuh

Musim hujan telah tiba, dan inilah saatnya untuk memperkuat daya tahan tubuh kita dengan minuman hangat tradisional yang kaya rempah.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Jenang Belimbing Wuluh Banyuwangi, Rasanya Unik Bikin Ketagihan
Mencicipi Jenang Belimbing Wuluh Banyuwangi, Rasanya Unik Bikin Ketagihan

Jenang merupakan kudapan tradisional yang terkenal dengan cita rasa manis legit. Apa jadinya jika jenang terbuat dari belimbung wuluh yang terkenal asam?

Baca Selengkapnya
Wujud Rasa Syukur, Begini Keseruan Tradisi Rebo Pungkasan di Bantul
Wujud Rasa Syukur, Begini Keseruan Tradisi Rebo Pungkasan di Bantul

Tradisi ini digelar setahun sekali, tepatnya pada hari Rabu terakhir di Bulan Safar.

Baca Selengkapnya
Menilik Keunikan Lak, Kerajinan Tradisional Palembang dari Air Liur Serangga
Menilik Keunikan Lak, Kerajinan Tradisional Palembang dari Air Liur Serangga

Kriya khas Palembang ini menjadi hiasan cantik di peralatan makan dan barang lainnya.

Baca Selengkapnya