Melihat Kampung Indonesia di Amerika Serikat, Ada Mural Aksara Jawa sampai Warteg yang Diresmikan Wali Kota Philadelphia
Sepintas suasananya tak jauh berbeda dengan Indonesia, wartegnya curi perhatian.
Sepintas suasananya tak jauh berbeda dengan Indonesia, wartegnya curi perhatian.
Berjarak kurang lebih 26.000 kilometer dari Jakarta, rupanya suasana khas nusantara bisa ditemukan di Kota Philadelphia, negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat.
Di sana terdapat permukiman Indonesia dengan corak lokal yang kental, seperti mural aksara Jawa, tari topeng, wayang sampai warteg layaknya di Indonesia.
Para diaspora pun banyak yang melepas rindu di lokasi yang terletak persis wilayah Newbold, sekitar 2 mil atau 5 kilometer dari pusat Kota Philadelphia itu.
Tak hanya warga Indonesia, banyak di antaranya warga Amerika Serikat yang datang ke lokasi yang saat ini lebih dikenal dengan kampung Indonesia itu, untuk sekedar menyantap kuliner ataupun bercengkrama dengan rekan.
Sejak lama, wilayah ini sudah dikenal dengan mayoritas penduduknya yang merupakan warga Indonesia dan membuka berbagai aneka usaha di sana.
Yuk intip daya tarik kampung Indonesia di Philadelphia, Amerika Serikat berikut ini.
Dalam kanal Youtube M Hidayat ditampilkan pemandangan dari sebuah bangunan restoran yang dikelola pasutri asal Surabaya dengan nuansa sangat Indonesia.
Terlihat dinding besar halaman depan restoran bernama Hardena itu penuh dengan gambar seni seperti becak, tulisan aksara Jawa, penari topeng, wayang, kain batik, tarian Sumatera hingga lukisan kuliner otentik.
Menurut sang pemilik, gambar itu dibuat dalam beberapa bulan karena cukup detail dan rumit untuk menampilkan sisi ke-Indonesiaannya.
“Ini lukisannya ya ampun, keren banget sih. Ada Jawa, gamelan, Bali dan wayang. Ini kreatif banget,” kata M Hidayat saat pertama kali menyambangi restoran tersebut.
Sisi menarik dari restoran tersebut adalah di konsepnya yang mirip dengan Warteg ala Indonesia.
Terlihat tempat display makanannya dibatasi oleh kaca, dengan wadah-wadah makanan berisi telur balado, terung pedas, daging rendang, kering tempe tahu dan lainnya.
Konsumen yang datang bisa langsung memilih makanan yang tersedia dengan menunjuk makanan, kemudian sang pemilik Hadi Wijoyo akan melayani dengan ramah bersama sang istri yang asli Surabaya.
“Kalau saya aslinya Surabaya,” kata Hadi Wijoyo kepada sang kreator yang memesan nasi rames khas Indonesia.
Menurut Hadi Wijoyo, tempat jualanna ini selalu didatangi orang asli Amerika.
Menurutnya, warga setempat sangat menyukai cita rasa makanan khas Indonesia seperti tempe, rendang dan aneka olahan sayur beserta sambal.
Biasanya, mereka mulai berdatangan ketika jam makan siang pada pukul 11.00 sampai 14.00 waktu setempat.
“Ini nanti lebih ramai lagi, penuh tempat ini mulai jam 17.00 sore sampai mala mini tutup,” terang pria ramah itu.
Untuk urusan memasak, Hadi Wijoyo diserahkan kepada sang istri yang jago memasak makanakan nusantara, termasuk sate Padang yang ketika itu tengah disiapkan untuk dijajakan
Salah satu yang mencolok dari warung yang berada di kampung Indonesia itu adalah muralnya yang terpampang jelas.
Hadi Wijoyo mengatakan bahwa pembuatannya berlangsung selama berbulan-bulan. Namun menariknya, proses pembuatan mural dibantu oleh pemerintah setempat hingga tuntas seperti sekarang.
Tak hanya itu, wali kota Philadelphia pun pernah mendatangi warteg miliknya ini untuk meresmikan mural tersebut.
“Itu dari city yang bikin, dan waktu itu mayor (wali kota) yang datang ke sini untuk meresmikan mural itu,” kata istri Hadi Wijoyo.
Menurut dia, saat pertama kali datang ke tempat makan tersebut suasananya benar-benar seperti di Indonesia.
Bukan hanya itu, di sana juga terdapat banyak warung Indonesia yang letaknya saling berdekatan dan hanya terpisah beberapa blok.
Beberapa warung Indonesia di antaranya tempat makan sampai berjualan aneka kebutuhan seperti bahan makanan hingga keperluan rumah tangga.
“Jadi memang di daerah Newbold, Philadelphia ini orang-orang Indonesia banyak yang tinggal dini, buka usaha di sini, kalau sore biasanya banyak ibu-ibu yang pada kumpul, benar-benar kayak di Indonesia,” kata M Hidayat.
Warga merasa muak karena jalan berlubang tersebut tak kunjung diperbaiki.
Baca SelengkapnyaKedutan mata oleh masyarakat Indonesia acap dikaitkan dengan pertanda baik dan buruk.
Baca SelengkapnyaBukan hanya warga negara asli saja, ternyata anggota kepolisian di Amerika Serikat bisa berasal dari warga negara lainnya.
Baca SelengkapnyaAda berbagai lokasi yang dikunjungi Hesti Purwadinata selama liburan di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaGeorge Washington adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDi tahun 1940, Hartfords bahkan menjadi salah satu keluarga paling kaya di Amerika. Namun sayang, hal itu tidak berlangsung selamanya.
Baca SelengkapnyaPendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPasutri ini merasakan kehidupan berat sebagai kaum minoritas. Sang istri pernah diludahi orang karena memakai jilbab
Baca Selengkapnya