Koster Siap Maju Lagi di Pilkada 2024, Berpasangan dengan Giri Prasta atau Cok Ace?
Koster mengatakan keputusan dengan siapa dia berpasangan menjadi kewenangan Ketum PDIP.
Koster mengatakan keputusan dengan siapa dia berpasangan menjadi kewenangan Ketum PDIP.
Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster merespons kabar dirinya disebut bakal berdua dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Badung, I Nyoman Giri Prasta untuk kembali maju dalam Pilkada Bali 2024.
Koster menjelaskan, rencana itu memang muncul sebagai hasil konsolidasi di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai PDIP di sembilan kabupaten dan kota di Pulau Dewata. Selain Giri Prasta, hasil konsolidasi juga membuka peluang untuk Koster dipasangkan dengan mantan wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace. Keduanya adalah pasanga gubernur dan wakil gubernur Bali periode sebelumnya.
"Kan itu biasa aja. Itu adalah konsolidasi secara bergilir di sembilan kabupaten dan kota di Bali. Itu yang ketiga (konsolidasi di DPC PDIP Badung) sebelumnya di Gianyar, Denpasar, Badung. Semua DPC- PAC sudah melakukan penjaringan calon gubernur, wakil gubernur, calon bupati, wakil bupati, walikota, wakil walikota. Sama aja dengan daerah lain," kata Koster saat ditemui
di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Bali, Denpasar, Senin (29/4) sore.
Sementara dukungan DPC dan PAC PDIP Kabupaten Bangli terpecah. Ada yang ingin Koster bersama Giri, ada pula yang menyarankan tetap bersama Ace. Begitupun sejumlah DPC dan PAC lainnya ada yang masih terpecah dukungan.
"Semua usulan ini akan dibawa ke DPP Partai PDIP," imbuhnya.
Koster sendiri belum punya pilihan pasangan yang kiranya tepat untuk kembali maju. Dia mengajakan, apakah I Nyoman Giri Prasta dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menjadi kewenangan adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Oh nggak ada urusan berat mana, semua itu sama karena yang memutuskan bukan saya. Itu adalah keputusan DPP Partai, Ketua Umum PDIP," jelasnya.
Koster mengatakan, surat rekomendasi untuk maju Pilkada Bali 2024 dari DPP PDIP kemungkinan akan keluar akhir Juli atau Agustus 2024.
Terkait niat maju di pilkada, Koster mengaku sudah berkomunikasi dengan partai lain untuk dirinya untuk membangun koalisi.
"Lagi jalan, dengan Hanura sudah, PKB sudah, PPP sudah, ini mau ketemu PAN. Golkar sedang dalam proses. Belum tahu apa yang akan diputuskan," ujarnya.
Saat ditanya, apakah lebih berpeluang berkoalisi atau bertarung di Pilgub DKI Jakarta nanti, Zaki mengatakan bahwa kemungkinan akan berkoalisi dengan PSI.
Baca SelengkapnyaSudah Dapat Dukungan Koalisi Prabowo, Khofifah Kini Mulai Dekati PDIP
Baca SelengkapnyaPKS tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan PDIP dan partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di putaran kedua Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTiga parpol koalisi AMIN menunggu sikap PDIP sebagai partai pengusung Ganjar selaku capres yang menginisiasi hak angket.
Baca SelengkapnyaNasDem mengaku tengah berkomunikasi dengan PDIP sebagai partai yang menginisiator hak angket.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar mengatakan hari ini Rabu (24/04) sekitar jam 3 sore ini pihaknya akan bertemu dengan NasDem.
Baca SelengkapnyaGolkar menilai dalil permohonan Partai NasDem yang menyatakan suaranya berkurang sebanyak 494 suara pada 60 TPS adalah mengada-ada.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya pada Pilkada 2024 siap berkoalisi dengan partai di luar koalisi mereka saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Golkar Meutya Hafid memberikan bocoran partai baru Maruarar Sirait setelah cabut dari PDIP.
Baca Selengkapnya