Doa Niat Puasa Idul Adha beserta Artinya, Anjuran Menjelang Kurban
Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, di bulan terakhir dalam kalender Islam. Pada hari ini, umat Muslim mengenang pengorbanan dan keikhlasan dari Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail, sebagai tanda ketaatan kepada Allah. Namun, Allah kemudian menggantikan sang anak dengan seekor domba sebagai pengganti kurban.
Selama perayaan Idul Adha, umat Muslim biasanya berkumpul di tanah lapang atau masjid untuk melaksanakan salat id. Setelah salat, hewan kurban seperti domba, sapi, atau kambing disembelih oleh petugas mengikuti prosedur yang ditetapkan dalam syariat Islam. Daging hewan kurban kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan. Anjuran untuk berkurban ini didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya, “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2).
“Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam berkurban dengan dua ekor kambing kibasy putih yang telah tumbuh tanduknya. Anas berkata : “Aku melihat beliau menyembelih dua ekor kambing tersebut dengan tangan beliau sendiri. Aku melihat beliau menginjak kakinya di pangkal leher kambing itu. Beliau membaca basmalah dan takbir”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Tapi selain melaksanakan salat dan berkurban, umat Muslim juga ada yang melakukan puasa Idul Adha. Seperti yang kita tahu, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki keutaman besar dan biasa dihidupkan dengan puasa sunnah oleh sebagian besar kaum muslimin. Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan bagaimana doa niat puasa Idul Adha beserta artinya, dan penjelasannya yang perlu diketahui.
Puasa Idul Adha
Sebelum menjalankan ibadah puasa, ada baiknya untuk mengamalkan bacaan niatnya. Begitu juga dengan puasa Idul Adha, kita perlu melafalkan doa niat puasa Idul Adha sebelum menjalankannya. Tapi sebenarnya, tidak puasa khusus saat Idul Adha. Yang ada adalah anjuran untuk tidak makan sebelum salat Idul Adha.
berita untuk kamu.
‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.”
(HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadis ini hasan).
rumaysho.com
Puasa saat Idul Adha sendiri tidak diperbolehkan, dan termasuk haram berdasarkan kesepakatan para ulama muslimin. Sedangkan anjuran untuk tidak makan sebelum sholat Idul Adha hanyalah tidak boleh makan untuk sementara waktu, bukan dengan niatan puasa dari terbit fajar hingga magrib.
Ibnu Hazm rahimahullah berkata,
“Jika seseorang makan pada hari Idul Adha sebelum berangkat salat ‘ied di tanah lapang (musholla), maka tidak mengapa. Jika ia tidak makan sampai ia makan dari hasil sembelihan qurbannya, maka itu lebih baik. Tidak boleh berpuasa pada hari ‘ied (Idul Fithri dan Idul Adha) sama sekali.”
Niat Puasa
Karena tidak ada dan tidak diperbolehkannya puasa saat Idul Adha, maka bacaan doa niat puasa Idul Adha yang ada merupakan niat puasa menjelang Idul Adha, yaitu puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah. Ketiga amalan ini sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan luar biasa. Salah satunya dapat kita lihat dari hadis Abu Qotadah, di mana ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Niat Puasa Dzulhijjah
Niat puasa yang dibaca saat malam hari: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi taala. Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah taala.” Niat puasa yang dibaca sesudah subuh: Nawaitu shauma hadzal yaumi an adai syahri dzil hijjah sunnatan lillahi taala. Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah taala”
Niat Puasa Tarwiyah
Niat puasa yang dibaca saat malam hari: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi taala. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah taala” Niat puasa yang dibaca sesudah subuh: Nawaitu shauma hadzal yaumi an adai tarwiyata sunnatan lillahi taala. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah taala.”
Niat Puasa Arafah
Niat puasa yang dibaca malam hari: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi taala. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah taala.” Niat puasa yang dibaca sesudah subuh: Nawaitu shauma hadzal yaumi an adai arafata sunnatan lillahi taala. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah taala.”
- Andre Kurniawan
Idul Adha merupakan salah satu perayaan besar yang diperingati oleh seluruh umat muslim di dunia.
Baca SelengkapnyaMerayakan Idul Adha dengan berbagi kata-kata indah penuh makna akan membantu menyemarakkan momennya.
Baca SelengkapnyaIdul Adha adalah salah satu perayaan penting dalam agama Islam yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bacaan doa menyembelih hewan kurban harus dibaca sesuai urutan.
Baca SelengkapnyaTerdapat hukum mengganti puasa wajib di lain waktu ketika tidak mampu berpuasa selama sebulan penuh.
Baca SelengkapnyaMandi Idul Adha ini bertujuan untuk membersihkan diri dari kotoran dan mempersiapkan diri sebelum salat. Begini doa mandi Idul Adha selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMendekati Hari Raya Idul Adha, sejumlah seleb tanah air mulai berburu hewan kurban.
Baca Selengkapnyatakbiran idul adha dimulai sejak 9 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah.
Baca SelengkapnyaMelalui sidang isbat, Kemenag menetapkan 1 Zulhijah 1444 Hijriyah jatuh pada hari Selasa, 20 Juni 2023.
Baca Selengkapnya