Setiap Presiden AS Punya Tas Koper Nuklir yang Sangat Misterius, Ternyata Begini Isinya
Nama julukannya adalah "sepak bola". Tapi benda itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan sepak bola. Nama resminya "Tas Darurat Kepresidenan".
Nama julukannya adalah "sepak bola". Tapi benda itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan sepak bola. Nama resminya "Tas Darurat Kepresidenan".
Benda itu adalah koper yang berisi rancangan perang bom atom dan siapa pun presiden Amerika Serikat yang tengah menjabat bisa memerintahkan kondisi darurat nuklir kepada Pentagon. Tas koper berat itu biasanya ditenteng oleh pejabat militer yang tak pernah berada jauh dari sang presiden, baik ketika dia turun dari helikopter atau tengah rapat dengan berbagai pemimpin dunia. Selain informasi sederhana itu, tidak banyak yang bisa diketahui tentang tas koper misterius yang menjadi simbol kekuatan adikuasa sang presiden AS itu. Tapi kini seluk-beluk tas koper ini mulai terkuak.
Di antara informasi misterius dari koper nuklir yang berhasil diungkap adalah tas itu berisi dekrit presiden yang diyakini oleh sejumlah pejabat AS ilegal dan tidak perlu dilakukan (karena tidak akan ada orang yang masih hidup yang akan menjalankan dekrit itu jika bencana nuklir terjadi).
Burr yang sudah menghabiskan tiga dasawarsa untuk meneliti dan menulis tentang sejarah perang nuklir akhirnya mengungkap soal temuannya itu kepada the Associated Press. Pada 1950-an Presiden Dwight Eisenhower dan para penasihatnya khawatir Amerika Serikat terlalu rentan akan serangan nuklir dari musuh. Maka presiden bisa mengambil keputusan cepat di tempat dan seorang perwira militer akan membawa tas koper berisi berbagai dokumen yang bisa mmebantu presiden berkomunikasi dengan Pentagon atau pejabat militer di markas mereka.
Dikutip laman the Star, tas itu berisi pernyataan presiden--Dokumen Tindakan Darurat Presiden atau PEADS – yang menyatakan keadaan darurat nasional dan memperluas jangkauan kewenangan untuk menangani krisis nuklir.
Eisenhower kemudian mewariskan taskoper itu kepada penggantinya John F Kennedy dan pada 1960-an benda itu dikenal dengan nama "football" mungkin karena keluarga Kennedy menyukai olahraga itu. Koper nuklir menjadi sangat rahasia dan masalah nuklir memang amat berbahaya.
Gagasan soal perwira militer yang selalu mengiringi presiden sambil membawa koper itu menjadi ketertarikan sendiri bagi sejarawan, jurnalis, dan publik di masa Amerika modern. Gagasan soal presiden yang harus segera mengambil keputusan cepat menyangkut situasi kondisi yang ada menggambarkan betapa berbahayanya senjata nuklir. Penelitian Burr di Arsip Keamanan Nasional menyangkut soal perintah komando dan pengendalian senjata nuklir.
Mengenai perintah komando dan pengendalian, sejumlah informasi penting sudah diungkap ke publik dalam beberapa tahun terakhir. Sayangnya masih banyak informasi yang bersifat rahasia.
Tas koper itu di antaranya memuat pernyataan keadaan darurat yang tidak pernah diperbarui selama sekian tahun dan kemudian ada kekhawatiran, pernyataan itu sudah tidak dianggap sah lagi. Pejabat Gedung Putih mengakui skala kehancuran dari perang nuklir sangatlah dahsyat sehingga membuat pernyataan itu bisa menjadi tidak relevan lagi. Pada 1980-an pernyataan itu kemudian direvisi tapi bagaimana mengubahnya tidak diketahui.
Bukan soal pekerjaannya saja, tukang sampah masih sering dipanhang sebelah mata karena gajinya yang tidak kecil.
Baca SelengkapnyaCinta Kuya membagikan potret kamar miliknya di Amerika. Kamar tersebut tampak minimalis dan simpel.
Baca SelengkapnyaVia Vallen diundang tampil di Amerika Serikat. Penampilan Via Vallen mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaDi tengah keterpurukannya, seniman asal Tulungagung ini melakukan berbagai upaya untuk bangkit
Baca SelengkapnyaHetty Andika mendapat sorotan warganet saat menghadiri wisuda putra bungsunya, Andrew Perkasa di Amerika Serikat. Gaya berpakaiannya dinilai cantik dan menarik.
Baca SelengkapnyaBeberapa tentara dari Negeri Paman Sam tersebut kedapatan mendadak jadi 'kuli'.
Baca SelengkapnyaSejak satu dekade terakhir, ribuan orang di seluruh Amerika Serikat (AS) dan dunia mengikuti sayembara tersebut.
Baca SelengkapnyaAhmad Syaikhu menegaskan sikap PKS itu di hadapan Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Bakal Cawapres Muhaimin Iskandar.
Baca Selengkapnya