Rakyat Filipina tolak jasad Presiden Marcos pindah ke taman pahlawan
Merdeka.com - Rencana pemerintah Filipina memakamkan jasad mendiang Presiden Ferdinand Marcos mengundang kecaman warga. Hari ini, Minggu (14/8), lebih dari 1.500 orang berunjuk rasa di Ibu Kota Manila menuntut pemerintah membatalkan pemakaman itu.
Semasa hidupnya, Marcos adalah diktator yang banyak menculik serta memerintahkan eksekusi mati akvitis pro-demokrasi. "Pemakaman ini adalah bentuk ketidakadilan bagi korban-korban kebijakan Marcos," kata salah satu pengunjuk rasa seperti dilansir BBC.
Senator Risa Hotiveros, ikut dalam unjuk rasa ini, menyatakan parlemen Filipina siap menggagalkan rencana pemerintah. "Marcos adalah simbol utama musuh pahlawan negara kita."
Jasad Marcos yang dibalsem berada di Kota Batac. Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan ide pemindahan makam pendahulunya itu bulan lalu. Duterte terkesan mengabaikan protes warga. "Bagaimanapun, Marcos adalah tentara Filipina," ujarnya.
Lebih dari 40 ribu pahlawan nasional dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Manila. Selain mendiang personel militer, tokoh-tokoh pergerakan serta aktivis yang berjasa turut dimakamkan di sana.
Mayat Ferdinand Marcos yang dibalsem di Kota Batac (c) 2016 Merdeka.com/pinoynewsMarcos terpilih secara demokratis pada 1965. Namun pada 1972, dia mengumumkan status darurat militer di seantero Filipina. Sejak periode tersebut sampai kemudian digulingkan pada 1986, Marcos menjalankan pemerintahan tangan besi serta korup. Sang istri, Imelda Marcos, dikenal hidup mewah serta membelanjakan uang negara untuk penampilan pribadi.
Selain itu Marcos mengizinkan tentara menculik pegiat demokrasi, menahan oposisi tanpa batas waktu, serta mendalangi pembunuhan musuh politiknya Benigno Aquino Jr. Peristiwa penggulingan Marcos disebut sebagai gerakan rakyat yang menjadi inspirasi reformasi di Indonesia pada 1998.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Duterte Tuding Ferdinand Marcos Jr Ingin Perpanjang Masa Jabatan sebagai Presiden Filipina
Duterte mengklaim penggantinya tersebut sedang merencanakan amandemen undang-undang untuk menghapus batas masa jabatan presiden.
Baca SelengkapnyaKe Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Agenda Jokowi di Filipina: Bertemu Marcos Jr hingga Kunjungi Pabrik Kopiko
Selesai melakukan peninjauan, Presiden Jokowi akan kembali menuju hotel di Manila
Baca SelengkapnyaJokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPotret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami
Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca SelengkapnyaMomen Presiden Jokowi Kepanasan Hingga Pinjam Topi Siswa SMK, Ternyata Mengaku Fans
Berikut momen Presiden Jokowi dipinjami topi oleh siswa SMK lantaran kepanasan saat kunjungan kerja. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya