Kotoran Manusia Berusia 4.500 Tahun Ungkap Penduduk Inggris di Zaman Batu Pernah Terjangkit Parasit Berbahaya
Kotoran Manusia Berusia 4.500 Tahun Ungkap Penduduk Inggris di Zaman Batu Pernah Terjangkit Parasit Berbahaya
Peneliti dari Universitas Cambridge dan University College London (UCL) menemukan feses atau kotoran manusia berusia 4.500 tahun di dekat Stonehenge.
Feses kuno ini ditemukan di Durrington Walss, sebuah permukiman neolitikum.
Foto: Lisa-Marie Shillito via Science Focus
Menurut para peneliti, kotoran ini mengandung telur cacing parasit. Parasit ini ditemukan juga di dalam feses anjing. Ini menunjukkan manusia purba memberi sisa makanan yang mereka konsumsi kepada anjing peliharaan mereka.
Sumber: Science Focus
Permukiman tempat ditemukannya parasit ini berasal dari tahun 2.500 SM yang diyakini sebagai tempat tinggal orang-orang yang mendirikan Stonehenge tersebut.
Sumber: Science Focus
19 Potongan Feses
Tim peneliti menganalisis 19 potongan feses kuno atau koprolit dari situs yang telah terawetkan dalam tumpukan kotoran selama 4.500 tahun. Lima dari hasil analisis tersebut ditemukan mengandung telur cacing capillariid, cacing parasit yang menghuni paru-paru dan hati inangnya.
berita untuk kamu.
Temuan ini menunjukan bahwa manusia era neolitikum memakan jeroan hewan yang belum matang dan memberikan sisa makanannya pada anjing peliharaan mereka.
Foto: Ilustrasi manusia purba (Science Focus)
"Ini adalah kali pertama parasit usus telah ditemukan dari Britania Neolitikum, dan menemukannya di sekitar lingkungan Stonehenge benar-benar sesuatu yang menarik," jelas penulis utama studi, Dr. Piers Mitchell dari Departemen Arkeologi Cambridge.
Foto: Evilena Anastasiou via Science Focus
"Jenis parasit yang kami temukan sesuai dengan bukti sebelumnya tentang pesta makan pada musim dingin dengan hewan-hewan selama pembangunan Stonehenge."
Dr. Piers Mitchell, peneliti dari Departemen Arkeologi Cambridge.
Sumber: Science Focus
Selain kotoran, para arkeolog juga menemukan pecahan tembikar, perkakas batu, dan 38.000 tulang hewan. Meskipun 90 persen tulang yang ditemukan adalah tulang babi, namun diyakini parasit ini berasal dari sapi karena cacing capillariid biasanya menginfeksi binatang pemamah biak, kata peneliti.
Bukti-bukti yang ditemukan menunjukan Durrington Walls dihuni selama tahap kedua pembangunan Stonehenge, ketika “trilithon” yaitu sepasang batu ikonik vertikal besar yang ditutupi batu horizontal ketiga didirikan.
Para penduduk Durrington Walls diyakini sebagai pekerja dalam pembuatan batu ikonik tersebut.
"Bukti baru ini memberi tahu kita sesuatu yang baru tentang orang-orang yang datang ke sini untuk pesta makan musim dingin selama pembangunan Stonehenge" jelas Profesor Mike Parker Pearson dari Institut Arkeologi UCL.
"Daging babi dan sapi dipanggang atau direbus dalam periuk tanah liat, tetapi sepertinya jeroan tidak selalu dimasak dengan baik."
Profesor Mike Parker Pearson dari Institut Arkeologi UCL.
Sumber: Science Focus
- Hari Ariyanti
Temuan ini juga membantah keyakinan awal bahwa masyarakat Zaman Batu hidup nomaden.
Baca SelengkapnyaPerhiasan yang dikubur bersama jasad seseorang memiliki fungsi khusus.
Baca SelengkapnyaSaat ini diyakini yang menghisap darah hanya nyamuk betina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penemuan makam berusia 4.400 tahun lalu di Mesir menjadi peristiwa sangat penting dalam dunia arkeologi.
Baca SelengkapnyaSebelum teridentifikasi, tengkorak ini tersimpan selama 85 tahun di ruang bawah tanah museum.
Baca SelengkapnyaTemuan baru ini membuktikan bahwa manusia telah mengenal rokok jauh sebelum yang diperkirakan para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaGuci kuno ini dilapisi dengan lembaran tipis yang terbuat dari timah dengan ukiran kalimat kutukan yang ditujukan untuk korbannya.
Baca SelengkapnyaSelain masih memakai perhiasan mewah, kerangka yang jenis kelaminnya masih misterius ini juga dikubur dengan senjata.
Baca SelengkapnyaSejumlah artefak atau benda pemakaman juga ditemukan.
Baca Selengkapnya