Kekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya
Orang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.
Orang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.
Kita mengenal Elon Musk dan Jeff Bezos di antara deretan orang terkaya di dunia. Namun kekayaan bos X dan Amazon itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekayaan Mansa Musa.
Mansa Musa digadang-gadang sebagai orang terkaya di dunia sepanjang masa, belum ada yang menandingi kekayaannya hingga hari ini.
Dikutip dari South China Morning Post, kekayaan Mansa Musa tidak hanya mengalahkan miliarder teknologi di era industri saat ini, tetapi juga para penguasa terhebat di dunia di antaranya Augustus Caesar (dengan kekayaan USD6 triliun), William Sang Penakluk (dengan kekayaan USD5 miliar) dan Akbar I (kaisar Mughal yang total kekayaannya tak terhitung).
Menurut sejarawan, Mansa Musa adalah orang terkaya yang pernah berjalan di muka Bumi ini. Dia merupakan penguasa Afrika Barat pada abad ke-14. Menurut BBC, kekayaannya "tidak tertandingi" dan "tidak dapat digambarkan".
Musa adalah sultan Kekaisaran Mali. Dalam bahasa Mandika, "Mansa" berarti sultan atau kaisar atau raja.
Dia lahir dari keluarga kaisar dan mulai berkuasa pada tahun 1312 ketika kakaknya, Mansa Abu Bakr turun takhta dan memilih melakukan ekspedisi di laut. Menurut sejarawan abad ke-14, Shihab al-Umari, Abu Bakr sangat takjub dengan Samudra Atlantik dan dilaporkan memulai petualangannya dengan membawa 2.000 kapal dengan rombongan ribuan orang namun tidak pernah kembali.
Mansa Musa menjadi sultan kesembilan kerajaan Afrika Barat, yang pada masa itu disebut sangat kaya ketika dia naik takhta.
Kafilah Mansa Musa saat naik haji pada 1324 disebut sebagai kafilah terbesar yang pernah melintasi Gurun Sahara. Kafilah atau rombongan tersebut dipimpin Mansa Musa. Dia membawa serta 20.000 orang; 8.000 punggawa dan 12.000 pelayan. Tak hanya itu, dia juga membawa 100 ekor unta yang bermuatan emas murni.
Versi lain menurut BBC, rombongan haji Mansa Musa terdiri dari 60.000 orang. Seluruh rombongan ini mengenaikan pakaian yang terbuat dari sutra Persia dan brokat emas, termasuk para budak.
Direktur Museum Nasional Seni Afrika di Smithsonian Institution, Gus Casely-Hayford mengatakan, kafilah ini membawa semua yang mereka perlukan di gurun dan mereka juga membangun masjid agar Kaisar Musa bisa salat, seperti dikutip dari Northwestern Magazine.
Sepanjang perjalanannya menuju Makkah, Musa membagikan emas kepada orang-orang yang dia temui.
Shihab al-Umari menulis, Mansa Musa "membanjiri Kairo dengan kedermawanannya. Dia tidak meninggalkan emir istana atau pemegang jabatan kerajaan tanpa hadiah berupa emas. Mereka membelanjakan emas sampai nilainya turun di Mesir dan menyebabkan harganya turun."
"Musa tidak hanya menginginkan kekayaan dan kekuasaan, dia mencari sesuatu yang lebih dari itu. Dia menginginkan pengetahuan," kata Casely-Hayford.
Ketika Musa pulang haji dari Makkah menuju Timbuktu, dia membawa serta para akademisi dan arsitek Andalusia dari Kairo untuk membangun masjid besar, Djinguereber, salah satu bangunan paling ikonik di Afrika.
Selama masa kekuasaannya, Musa membawa akademisi dari seluruh wilayah Muslim untuk belajar di perpustakaan dan universitas-universitas di Timbuktu. Puncaknya, kota itu bisa mengakomodasi 25.000 mahasiswa dan menyimpan lebih dari 800.000 manuskrip penting.
Musa diyakini meninggal antara tahun 1332 dan 1337, dikutip dari laman History.
Tak terkira, suasana kota Mekkah tempo dulu cukup berbeda dengan saat ini.
Baca SelengkapnyaTeh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.
Baca SelengkapnyaSebanyak 241.000 orang Indonesia akan menunaikan ibadah haji tahun 2024. Keberangkatan jemaah haji tahun ini menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaTari Serampang XII, kesenian tradisional dari Sumatra Utara yang menggambarkan kisah asmara dengan 12 ragam gerakan berbeda.
Baca SelengkapnyaSelain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
Baca SelengkapnyaPertunjukan kesenian ini biasanya digelar pada hari-hari besar
Baca SelengkapnyaSeorang konglomerat dermawan asal Jawa Barat, Haji AW membagikan momen mesra bersama istrinya yang cantik di atas kapal.
Baca SelengkapnyaSejarah ketupat di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh budaya dan agama yang datang bersama para pedagang dan penyebar agama.
Baca SelengkapnyaAna dan teman-teman lain berinisiatif untuk mengunjungi satu sahabat yang berhalangan hadir.
Baca Selengkapnya