Jamur Berusia 407 Juta Tahun Ini Jadi Penyebab Penyakit Tertua di Dunia, Ilmuwan Ungkap Bahayanya
Baru-baru ini, Museum Sejarah Alam London mengungkapkan temuan fosil yang diakui sebagai jamur penyebab penyakit tertua di dunia.
Jamur berusia 407 juta tahun ini diberi nama Potteromyces asteroxylicola, diambil dari nama Beatrix Potter, penulis terkenal Tales of Peter Rabbit dan pencinta jamur.
Sumber: WION
Dalam makalah berjudul "A fungal plant pathogen discovered in the Devonian Rhynie Chert," yang diterbitkan dalam Nature Communications, penelitian ini memberikan wawasan tentang gambar-gambar perintis Potter dan studi pertumbuhan jamur, menegaskan perannya sebagai tokoh penting dalam ilmu mikologi.
Potteromyces ditemukan dalam sampel fosil dari Rhynie Chert, situs geologi krusial di Skotlandia. Situs ini terkenal karena menyimpan komunitas tanaman dan hewan dari Devonian Awal yang terpelihara dengan baik, termasuk jamur dan bakteri.
Foto: Twitter
Dalam kolaborasi dengan ahli mikologi di Royal Botanic Gardens, Kew, penelitian ini menunjukkan adanya preseden sejarah untuk jamur penyebab penyakit, seperti yang menyerang pohon jati di Inggris.
"Meskipun parasit jamur lain telah ditemukan di area ini sebelumnya, ini adalah kasus pertama penyebab penyakit pada tanaman. Terlebih lagi, Potteromyces dapat menyebabkan penyakit pada tanaman, memberikan poin berharga mengenai evolusi kelompok jamur yang berbeda, seperti Ascomycota, filum jamur terbesar," jelas Dr. Christine Strullu-Derrien, penulis utama sekaligus ilmuwan di Museum Sejarah Alam.
berita untuk kamu.
"Pemberian nama spesies penting ini sesuai dengan Beatrix Potter sepertinya adalah penghormatan yang pantas untuk karyanya yang luar biasa dan komitmennya dalam mengungkap rahasia jamur," sambung Christine.
Foto: Barnes & Noble
Christine menemukan spesimen pertama Potteromyces pada tahun 2015. Struktur reproduksi jamur, yang dikenal sebagai konidiofor, memiliki bentuk dan formasi tidak biasa yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Konfirmasi spesies baru ini diperoleh saat spesimen kedua, menunjukkan sifat khas jamur, ditemukan dalam koleksi Museum Nasional Skotlandia pada slide lain dari Rhynie Chert.
"Dengan teknologi baru seperti mikroskop confocal, kami dapat mengungkap lebih banyak rahasia dari fosil yang disimpan di koleksi museum, seperti yang terjadi di Museum Sejarah Alam," ujar Christine.
"Ketika saya pertama kali memulai penelitian di Rhynie Chert, seharusnya hanya berlangsung dua atau tiga tahun. Namun, sekarang sudah 12 tahun, dan saya yakin masih ada banyak hal yang bisa kami temukan dari situs yang luar biasa ini," tambahnya.
- Hari Ariyanti
Petani tersebut menyerahkan gelang temuannya ke museum.
Baca SelengkapnyaIni adalah hasil penelitian terbaru dari National History Museum (NHM) di London, Inggris.
Baca SelengkapnyaSaat ini diyakini yang menghisap darah hanya nyamuk betina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para ahli arkeologi memperkirakan bangunan ini dibangun sekitar tahun 250 M hingga 500 M.
Baca SelengkapnyaPenemuan makam berusia 4.400 tahun lalu di Mesir menjadi peristiwa sangat penting dalam dunia arkeologi.
Baca SelengkapnyaSebelum teridentifikasi, tengkorak ini tersimpan selama 85 tahun di ruang bawah tanah museum.
Baca SelengkapnyaTemuan ini sangat menarik karena DNA biasanya sangat rentan rusak seiring berjalannya waktu, meskipun dalam kondisi yang tepat, ia bisa terawetkan dalam beberap
Baca SelengkapnyaHewan ini hidup di Cekungan Sidney era dinosaurus.
Baca SelengkapnyaPara peneliti berhasil mengidentifikasi dinosaurus baru yang dijuluki sebagai “dinosaurus raksasa” yang sebelumnya tidak pernah diketahui.
Baca Selengkapnya