Dokter RS Gaza Gelar Konferensi Pers di Tengah Tumpukan Jenazah Korban Bom Israel
Israel mengebom Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza, menewaskan lebih dari 500 orang, termasuk anak-anak.
Israel mengebom Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza, menewaskan lebih dari 500 orang, termasuk anak-anak.
Sumber: Anadolu Agency
Jenazah korban ledakan maupun korban luka dibawa ke Rumah Sakit Al-Shifa. Di rumah sakit inilah konferensi pers digelar, di tengah mayat-mayat yang tergeletak di lantai.
"Kami sedang melakukan operasi di rumah sakit Baptis ketika terjadi ledakan dahsyat dan langit-langit ruang operasi runtuh. Ini adalah pembantaian," kata Ghassan Abu Sitta, seorang dokter yang tergabung dengan 'Doctors Without Borders', selama konferensi pers tersebut.
Sumber: Anadolu Agency
Pengeboman rumah sakit tersebut menuai kecaman keras dari berbagai negara, mendorong perlindungan internasional bagi rakyat Palestina yang sedang dijajah Israel.
Serangan ke rumah sakit ini terjadi pada hari ke-11 Israel membombardir Gaza. Semakin banyak organisasi non-pemerintah dan pemimpin dunia yang bersuara dan menyatakan pengeboman Israel di Jalur Gaza yang terkepung, termasuk menargetkan fasilitas kesehatan, rumah, dan tempat ibadah ini melanggar hukum internasional dan bisa dianggap sebagai kejahatan perang.
Anak-anak ini adalah pengungsi yang melarikan diri ke rumah sakit akibat serangan bom Israel.
Baca SelengkapnyaDokter dan para saksi mata mengungkap kengerian setelah pasukan penjajah Israel meledakkan Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPara dokter di Gaza menanggapi pernyataan dari sekelompok dokter Israel yang akhir pekan lalu menyerukan pengeboman rumah sakit di Gaza.
Baca SelengkapnyaTim medis di dalam rumah sakit tak mampu membuat kuburan massal di halaman karena situasi lapangan yang mencekam
Baca SelengkapnyaDr Mohammad al-Ran, kepala departemen bedah di Rumah Sakit Indonesia, dan Dr Muayyad al-Ran, terkejut setelah menerima berita kematian anggota keluarga mereka.
Baca SelengkapnyaSerangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaSekitar 10 sampai 15 persen dari cedera mata ini mengakibatkan kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata.
Baca SelengkapnyaTindakan Israel itu jelas melanggar hak asasi manusia yang sudah diatur dalam hukum kemanusiaan internasional.
Baca SelengkapnyaHamas membebaskan dua tawanan yang keduanya merupakan perempuan lansia. Salah satu bekas tawanan, Yocheved Lifshitz (85) menggelar konferensi pers pada Selasa.
Baca Selengkapnya