Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Zainut Tauhid Sa'adi

Profil Zainut Tauhid Sa'adi | Merdeka.com

Zainut Tauhid Saadi merupakan salah seorang anggota DPR dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan. Ia berpendapat bahwa pekerjaan dan jabatan yang saat ini diembannya adalah sebuah pengabdian dan ajang untuk berkarya. lebih jauh lagi, pekerjaan yang diamanahkannya kepadanya ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Dalam hidupnya, ia berprinsip untuk menjadikan dirinya menjadi orang yang selalu bisa bermanfaat bagi orang lain.

Zainut kecil gemar bermain senjata mainan yang dibuat dari pelepah daun pisang untuk perang-perangan. Jika seorang anak laki-laki bermain perang-perangan, itu menunjukkan jiwa patriotisme yang tinggi  dan jiwa kepemimpinan pada dirinya. Selain itu, ia juga senang bermain di sawah untuk bermain di sungai, bermain layang-layang dan sepak bola, serta mencari ikan atau jangkrik. Semua pengalaman seru dan menarik di masa kecilnya tidak lewat begitu saja. Bahkan ia mengimbangi kegiatan tersebut dengan mengenyam pendidikan secara disiplin dan diawasi kedua orang tuanya. Memang keluarganya mendidiknya untuk bersikap disiplin dalam berbagai hal. Setiap sore, Zainut selalu harus ke madrasah usai pulang sekolah dari pendidikan umum. Setelah itu, ia harus pergi untuk bergabung dengan sebuah pengajian malam. 

Berbicara tentang pengalaman organisasi, ia telah melatih diri dalam organisasi sejak SD. Ia dahulu merupakan anggota pramuka. Di SMP dan SMA, ia bergabung dengan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama. Awal karir politiknya adalah ketika Ketua Umum PPP, Buya Ismail Hasan Metareum, mengajaknya untuk maju menjadi kader PPP. Saat pertama bergabung di PPP, ia masuk menjadi anggota Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kader. Tidak puas disitu saja, ia mencoba untuk mencalonkan diri menjadi wakil PPP di pemilihan umum. Pada Pemilu 1999, ia gagal namun pada pemilu 2004, ia berhasil menjadi wakil dari PPP sekaligus menerima amanah sebagai wakil rakyat. Keberhasilannya terulang lagi pada pemilu 2009 saat ia sukses terpilih kembali. Di periode ini, ia ditempatkan di Komisi VIII yang merupakan membidangi persoalan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, seperti agama. 

Riset dan analisa oleh Pilar Asa Susila