Profil
Wilma Rudolph
Wilma Rudolph adalah seorang atlet wanita dari Amerika Serikat yang sangat luar biasa, wanita Amerika pertama yang memenangkan tiga medali emas dalam satu event Olimpiade.
Wilma Rudolph dilahirkan pada tahun 1940 di Betlehem. Ia dilahirkan dengan polio dan pneumonia, serta pernah menderita demam scarlet saat masih muda. Semua penyakit ini berkontribusi pada kaki nya yang kurang sempurna, sehingga orang yakin bahwa hal itu akan menyulitkannya untuk berjalan. Tetapi Wilma memiliki keluarga yang penuh kasih dan setia, yang memastikan ia mendapatkan perhatian medis dan terapi fisik empat kali sehari. Wilma mengenakan penjepit kaki saat ia berusia 5-11 tahun. Kemudian, suatu hari ia melepasnya dan berhasil berjalan menyusuri lorong gerejanya.
Di SMA, Wilma Rudolph lolos ke Olimpiade 1956 di Melbourne, Australia. Pada usia 16 tahun, ia adalah anggota termuda dari tim AS dan memenangkan medali perunggu dalam ajang estafet sprint. Setelah menyelesaikan SMA, Rudolph terdaftar di Tennessee State University di mana ia belajar ilmu pendidikan.
Wilma kembali turun dalam Olimpiade berikutnya yang diselenggarakan di Roma, Italia. Olimpiade 1960 adalah masa emas bagi Wilma Rudolph. Ia menyapu bersih gelar di lari 100 meter, 200 meter, dan estafet sprint. Ia tampil di televisi dan banyak menerima gelar kehormatan, termasuk Associated Press Woman Athlete of the Year sebanyak dua kali.
Setelah pensiun dari kompetisi di awal tahun 1960, Wilma bekerja sebagai guru dan pelatih atletik. Beliau berbagi cerita yang luar biasa dengan dunia pada tahun 1977 dalam otobiografinya, Wilma. Bukunya kemudian berubah menjadi sebuah film televisi. Pada 1980-an, ia dilantik ke U.S. Olympic Hall of Fame dan mendirikan Wilma Rudolph Foundation untuk memfasilitasi para atletik amatir.
Wilma Rudolph meninggal pada tanggal 12 November 1994 di Tennessee akibat kanker otak. Pada tahun 2004,United States Postal Service menampilkan wajahnya dalam perangko 23 sen. Ia dikenang sebagai salah satu wanita tercepat di lintasan dan sebagai sumber inspirasi bagi generasi atlet Afrika-Amerika.
Oleh: Swasti