Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

William Joyce

Profil William Joyce | Merdeka.com

William Brooke Joyce, atau yang lebih dikenal dengan William Joyce, merupakan politikus Fasis dan penyiar propaganda Nazi selama masa Perang Dunia II. Terkait isi siaran dan propaganda perang yang disampaikan melalui radio tersebut, Joyce sempat mendapat julukan Lord Haw-Haw sebagai nama siarnya. Belum diperoleh penjelasan arti dan asal julukan ini, jelasnya Joyce dianggap sebagai pengkhianat negara dan penjahat perang oleh pemerintah Inggris.

Akhir Agustus 1939, atau sesegera setelah Perang Dunia II diumumkan, Joyce dan istrinya pergi ke Jerman setelah mendapat peringatan bahwa pemerintah Inggris berencana menahannya. Kedatangan Joyce di Jerman juga menyatakan awal karirnya sebagai penyiar propaganda Nazi melalui siaran radio. Selain aktif melancarkan kampanye perang pro-Nazi melalui radio, Joyce juga menulis naskah untuk Organisasi Biro Concordia Jerman dengan tujuan menyiarkan beberapa informasi palsu, termasuk naskah siar yang seolah-olah menjadi program siaran ilegal dari pihak Inggris.

Menariknya, meski pemerintah Inggris sama sekali tidak menyarankan penduduknya mendengar siaran Joyce, 'Tuan Haw Haw' justru berhasil menarik perhatian banyak pendengar di Inggris, bahkan tidak sedikit yang menyatakan setuju dengan pendapat tukang lantang ini. Sekitar 1940an, Joyce tercatat berhasil mengumpulkan sekitar 6 juta pendengar di Inggris saja!

Selain kampanye radio, Joyce juga bertugas menulis propaganda untuk dibagikan kepada tahanan perang Inggris dengan tujuan mengubah mereka menjadi British Free Corps. Ia juga menulis buku Twilight Over England yang berisikan promosi dan propaganda Kementrian Perang Jerman. Tak pelak, atas jasa Joyce membela kepentingan Jerman, pemimpin tertinggi Nazi, Adolf Hitler, menganugerahi penyiar kelahiran Brooklyn, Amerika Serikat ini dengan War Merit Cross, meskipun kedua orang ini tidak pernah bertemu secara langsung.

Catatan sejarah Perang Dunia II menyebut siaran terakhir Lord Haw Haw berlangsung pada 30 April 1945, atau pada masa Perang Berlin sebelum kemenangan Sekutu. Ketika berhasil ditangkap dan diadili oleh pemerintah Inggris, William Joyce dinyatakan bersalah atas tindak pengkhianatan kepada negara. Selama sidang berlangsung dinyatakan bahwa Lord Haw Haw dianggap secara otomatis telah bersumpah setia kepada Ratu Inggris berdasar kepemilikan passport yang, ironisnya, justru bukan miliknya. Namun, aktivitas Joyce selama perang dinilai merugikan pemerintahannya sendiri. Atas dasar tuduhan ini, William Brooke Joyce, secara kontroversial, dinyatakan sebagai pengkhianat negara dan dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Inggris.

Riset dan analisis: Teylita - Mochamad Nasrul Chotib

Profil

  • Nama Lengkap

    William Joyce

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Brooklyn, New York City, Amerika Serikat

  • Tanggal Lahir

    1906-04-24

  • Zodiak

    Taurus

  • Warga Negara

    Amerika

  • Biografi

    William Brooke Joyce, atau yang lebih dikenal dengan William Joyce, merupakan politikus Fasis dan penyiar propaganda Nazi selama masa Perang Dunia II. Terkait isi siaran dan propaganda perang yang disampaikan melalui radio tersebut, Joyce sempat mendapat julukan Lord Haw-Haw sebagai nama siarnya. Belum diperoleh penjelasan arti dan asal julukan ini, jelasnya Joyce dianggap sebagai pengkhianat negara dan penjahat perang oleh pemerintah Inggris.

    Akhir Agustus 1939, atau sesegera setelah Perang Dunia II diumumkan, Joyce dan istrinya pergi ke Jerman setelah mendapat peringatan bahwa pemerintah Inggris berencana menahannya. Kedatangan Joyce di Jerman juga menyatakan awal karirnya sebagai penyiar propaganda Nazi melalui siaran radio. Selain aktif melancarkan kampanye perang pro-Nazi melalui radio, Joyce juga menulis naskah untuk Organisasi Biro Concordia Jerman dengan tujuan menyiarkan beberapa informasi palsu, termasuk naskah siar yang seolah-olah menjadi program siaran ilegal dari pihak Inggris.

    Menariknya, meski pemerintah Inggris sama sekali tidak menyarankan penduduknya mendengar siaran Joyce, 'Tuan Haw Haw' justru berhasil menarik perhatian banyak pendengar di Inggris, bahkan tidak sedikit yang menyatakan setuju dengan pendapat tukang lantang ini. Sekitar 1940an, Joyce tercatat berhasil mengumpulkan sekitar 6 juta pendengar di Inggris saja!

    Selain kampanye radio, Joyce juga bertugas menulis propaganda untuk dibagikan kepada tahanan perang Inggris dengan tujuan mengubah mereka menjadi British Free Corps. Ia juga menulis buku Twilight Over England yang berisikan promosi dan propaganda Kementrian Perang Jerman. Tak pelak, atas jasa Joyce membela kepentingan Jerman, pemimpin tertinggi Nazi, Adolf Hitler, menganugerahi penyiar kelahiran Brooklyn, Amerika Serikat ini dengan War Merit Cross, meskipun kedua orang ini tidak pernah bertemu secara langsung.

    Catatan sejarah Perang Dunia II menyebut siaran terakhir Lord Haw Haw berlangsung pada 30 April 1945, atau pada masa Perang Berlin sebelum kemenangan Sekutu. Ketika berhasil ditangkap dan diadili oleh pemerintah Inggris, William Joyce dinyatakan bersalah atas tindak pengkhianatan kepada negara. Selama sidang berlangsung dinyatakan bahwa Lord Haw Haw dianggap secara otomatis telah bersumpah setia kepada Ratu Inggris berdasar kepemilikan passport yang, ironisnya, justru bukan miliknya. Namun, aktivitas Joyce selama perang dinilai merugikan pemerintahannya sendiri. Atas dasar tuduhan ini, William Brooke Joyce, secara kontroversial, dinyatakan sebagai pengkhianat negara dan dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Inggris.

    Riset dan analisis: Teylita - Mochamad Nasrul Chotib

  • Pendidikan

    • Birkbeck College
    • University of London

  • Karir

    • Politikus,
    • Penulis,
    • penyiar radio
    • (1932-1937) British Union Fascists
    • (1937-1939) National Socialist League

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya