Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Wendell Phillips

Profil Wendell Phillips | Merdeka.com

Wendell Phillips adalah seorang pengacara asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai seorang abolisionis. Abolisionis adalah sebutan bagi orang-orang yang mendukung gerakan anti perbudakan di Eropa dan Amerika. Selain itu, Phillips juga merupakan orator yang handal. Kemampuan berpidatonya yang mengagumkan membuatnya dijuluki sebagai  "Abolition's Golden Trumpet". 

Phillips lahir di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat pada tanggal 29 November 1811. Ayahnya, John Phillips, merupakan seorang pengacara dan politikus sukses lulusan Harvard University. Phillips menempuh pendidikan di Boston Latin School, kemudian ia melanjutkan ke Harvard University dan berhasil lulus di tahun 1831. Ia lalu menjadi salah satu mahasiswa di Sekolah Hukum Harvard (Harvard Law School) hingga akhirnya lulus di tahun 1833. Setahun kemudian, ia diterima bekerja di pengadilan Massachusetts. Sebelum aktif menjadi abolisionis, ada satu peristiwa yang membuatnya memutuskan untuk bergabung dalam kelompok penentang perbudakan kala itu. Pada tanggal 21 Oktober 1835, George Thompson, abolisionis asal Inggris, dijadwalkan menjadi pembicara dalam sebuah pertemuan yang diadakan Boston Female Society. Namun, di menit-menit terakhir ia membatalkan kehadirannya dalam acara tersebut. Sebelumnya, kelompok pro perbudakan yang mengetahui rencana kedatangan George Thompson membuat selebaran yang isinya adalah pemberian hadiah sebesar $100 bagi orang pertama yang bisa menangkap dan membunuh Thompson. 

Akhirnya,  William Lloyd Garrison, jurnalis media cetak yang secara terbuka menentang perbudakan, menggantikan Thompson untuk berpidato. Sekumpulan besar massa segera memburu Garrison untuk menangkap dan membunuhnya. Garrison sempat bersembunyi namun akhirnya tertangkap. Untungnya ia selamat dan dapat diamankan di Leverett Street Jail. Phillips yang saat itu menjadi saksi mata atas peristiwa yang menimpa Garrison tergerak hatinya untuk turut serta dalam gerakan anti perbudakan. Di tahun 1836, ia pun memutuskan untuk menjadi seorang abolisionis dan bergabung dalam American Anti-Slavery Society. Sejak saat itu, ia berjuang dalam gerakan menentang perbudakan di Amerika bersama Garrison dan para abolisionis lain. Setelah terjadinya Perang Sipil, ia pun turut memperjuangkan hak-hak wanita, buruh, serta hak-hak sipil warga Afrika-Amerika.

Profil

  • Nama Lengkap

    Wendell Phillips

  • Alias

    Wendell

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Boston, Massachusetts, Amerika Serikat

  • Tanggal Lahir

    1811-11-29

  • Zodiak

    Sagittarius

  • Warga Negara

    Amerika Serikat

  • Ayah

    John Phillips

  • Biografi

    Wendell Phillips adalah seorang pengacara asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai seorang abolisionis. Abolisionis adalah sebutan bagi orang-orang yang mendukung gerakan anti perbudakan di Eropa dan Amerika. Selain itu, Phillips juga merupakan orator yang handal. Kemampuan berpidatonya yang mengagumkan membuatnya dijuluki sebagai  "Abolition's Golden Trumpet". 

    Phillips lahir di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat pada tanggal 29 November 1811. Ayahnya, John Phillips, merupakan seorang pengacara dan politikus sukses lulusan Harvard University. Phillips menempuh pendidikan di Boston Latin School, kemudian ia melanjutkan ke Harvard University dan berhasil lulus di tahun 1831. Ia lalu menjadi salah satu mahasiswa di Sekolah Hukum Harvard (Harvard Law School) hingga akhirnya lulus di tahun 1833. Setahun kemudian, ia diterima bekerja di pengadilan Massachusetts. Sebelum aktif menjadi abolisionis, ada satu peristiwa yang membuatnya memutuskan untuk bergabung dalam kelompok penentang perbudakan kala itu. Pada tanggal 21 Oktober 1835, George Thompson, abolisionis asal Inggris, dijadwalkan menjadi pembicara dalam sebuah pertemuan yang diadakan Boston Female Society. Namun, di menit-menit terakhir ia membatalkan kehadirannya dalam acara tersebut. Sebelumnya, kelompok pro perbudakan yang mengetahui rencana kedatangan George Thompson membuat selebaran yang isinya adalah pemberian hadiah sebesar $100 bagi orang pertama yang bisa menangkap dan membunuh Thompson. 

    Akhirnya,  William Lloyd Garrison, jurnalis media cetak yang secara terbuka menentang perbudakan, menggantikan Thompson untuk berpidato. Sekumpulan besar massa segera memburu Garrison untuk menangkap dan membunuhnya. Garrison sempat bersembunyi namun akhirnya tertangkap. Untungnya ia selamat dan dapat diamankan di Leverett Street Jail. Phillips yang saat itu menjadi saksi mata atas peristiwa yang menimpa Garrison tergerak hatinya untuk turut serta dalam gerakan anti perbudakan. Di tahun 1836, ia pun memutuskan untuk menjadi seorang abolisionis dan bergabung dalam American Anti-Slavery Society. Sejak saat itu, ia berjuang dalam gerakan menentang perbudakan di Amerika bersama Garrison dan para abolisionis lain. Setelah terjadinya Perang Sipil, ia pun turut memperjuangkan hak-hak wanita, buruh, serta hak-hak sipil warga Afrika-Amerika.

  • Pendidikan

    • Boston Latin School
    • Harvard UNiversity

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya