Yuk Kenali Serba Serbi Investasi Obligasi
Merdeka.com - Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup menjanjikan serta memiliki risiko yang relatif rendah dalam praktiknya. Sayangnya, belum banyak orang yang tertarik untuk terjun ke dalamnya.
Untuk mulai investasi, kamu bisa memanfaatkan obligasi ini secara langsung ataupun bisa juga melalui reksa dana pendapatan tetap. Namun, sebelum kamu berinvestasi, sebaiknya kamu cari tahu dulu mengenai obligasi.
Apa itu obligasi?
Melansir dari laman bca.co.id Selasa (15/3), obligasi adalah surat utang berjangka lebih dari satu tahun yang dikeluarkan oleh penerbit obligasi. Surat utang ini pun memiliki imbalan tertentu untuk membuatnya menjadi investasi menarik.
Perusahaan yang mengeluarkan surat utang biasanya sedang mencari pembiayaan untuk menjalankan operasinya. Dengan kata lain, obligasi adalah surat pengakuan utang perusahaan atau pemerintah kepada investor. Artinya, pemerintah atau perusahaan mengakui telah meminjam uang kepada masyarakat dalam jangka waktu tertentu.
Umumnya, jangka waktu obligasi berkisar antara 1–50 tahun. Selain itu, perusahaan yang mengeluarkan obligasi akan melunasi utang disertai suku bunga yang telah disepakati bersama. Dalam obligasi, suku bunga biasanya disebut sebagai kupon.
Lantas apa keuntungan obligasi?
Instrumen investasi yang satu ini memberikan sejumlah keuntungan untuk para investor. Berikut ini adalah beberapa keuntungan obligasi:
- Obligasi menawarkan kupon atau suku bunga lebih tinggi dibanding bunga deposito. Selain itu, bunga ini pun didapat secara rutin selama periode obligasi.
- Pemilik obligasi dapat menjual surat utangnya ke orang lain. Jika kamu menjual obligasi lebih tinggi dari harga pembelian, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang disebut dengan capital gain.
- Khusus Obligasi pemerintah bisa kamu jadikan jaminan saat mengajukan pinjaman ke bank.
- Keamanan obligasi yang diterbitkan pemerintah sudah terjamin dengan undang-undang. Uang yang kamu pinjamkan pasti dibayarkan kembali beserta kuponnya.
Risiko obligasi
Meski memberikan keuntungan, bukan berarti obligasi hadir tanpa risiko. Berikut sejumlah kekurangan yang dimiliki obligasi:
- Obligasi memiliki risiko likuiditas. Maksudnya, obligasi yang kamu miliki bisa saja tidak likuid alias sulit dijual di pasar sekunder. Hal ini bisa karena sedikitnya minat investor akan obligasi tersebut.
- Obligasi memiliki risiko maturitas. Risiko ini berhubungan dengan jangka waktu obligasi. Makin tinggi jangka waktu obligasi, makin tinggi pula risikonya. Itu sebabnya, penerbit surat utang biasanya memberikan kupon bunga lebih tinggi untuk obligasi dengan jangka waktu panjang.
- Obligasi memiliki risiko gagal bayar atau default. Risiko ini biasanya terjadi pada obligasi yang diterbitkan korporasi. Korporasi memiliki risiko bangkrut sehingga membuat mereka tidak bisa membayar pinjaman dan bunganya.
Nah, itulah sejumlah informasi tentang obligasi yang perlu kamu ketahui sebelum mulai melengkapi portofolio investasi kamu dengan obligasi. Jangan lupa kenali profil risiko investasi terlebih dahulu untuk menghindari risiko kerugian.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaKesempatan berinvestasi bisa dilakukan kapan saja termasuk saat nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS anjlok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 7 aliran Islam yang wajib diketahui beserta pandangannya.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaLangkah ini perlu dilengkapi dengan memberikan kepastian hukum
Baca SelengkapnyaSelama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca Selengkapnya