Wika Beton Raup Laba Bersih 2019 Rp510,7 M, Incar Rp561,2 M di 2020
Merdeka.com - PT Wijaya Karya Beton (Wika Beton) menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp11,47 triliun, target penjualan sebesar Rp9,49 triliun, target laba bersih sebesar Rp561,2 miliar sepanjang 2020. Target tersebut dengan melihat capaian yang dilakukan pada 2019 lalu.
"WIKA Beton pun sangat optimistis mampu meraih target- target ini," ujar Sekretaris Perusahaan Yuherni Sisdwi melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (27/3).
Pada 2019, Wika Beton mencatatkan penjualan sebesar Rp7,08 triliun. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan pencapaian 2018 sebesar Rp6,93 triliun. Sementara itu, Laba Bersih Perseroan terealisir sebesar Rp510,71 miliar, meningkat dibandingkan dengan pencapaian tahun 2018 sebesar Rp486,64 miliar.
Adapun arus kas WIKA Beton dari aktivitas operasi positif sebesar Rp1,12 triliun. Sementara itu, arus kas dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp379,29 miliar dan arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 9,37 miliar sehingga kenaikan kas bersih sebesar Rp737,38 miliar.
"Dengan demikian, kas bersih awal Perseroan tahun 2019 sebesar Rp865,02 miliar, naik menjadi Rp1,60 triliun di akhir tahun 2019," jelas Yuherni.
Beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru hingga Desember 2019 lalu masih didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 72,80 persen, disusul proyek di sektor energi sebesar 12,06 persen, kemudian sisanya berasal dari sektor properti, industri, dan pertambangan masing-masing menyumbang sebesar 8,12 persen, 3,58 persen dan 3,44 persen.
Proyek-proyek tersebut di antaranya adalah Tol Pekanbaru-Padang Seksi Bangkinang-Pangkalan, Tol Semarang-Demak, Tol Balikpapan-Samarinda Paket 2, 3 & 4, Jakarta International Stadium, Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 3A, High Speed Railway Jakarta-Bandung, Dermaga Patimban, Tol Serpong-Balaraja, Tol Serang-Panimbang dan Pembangunan Infrastruktur Bandara Kulon Progo.
Rombak Jajaran Komisaris
Berdasarkan RUPST yang digelar pada 26 Maret 2019, RUPST menyetujui mata acara ketujuh untuk memberhentikan dengan hormat Bambang Pramujo sebagai Komisaris Utama, Asfiah Mahdiani sebagai Komisaris Independen dan Yustinus Prastowo sebagai Komisaris Independen. Kemudian mengangkat Agung Budi Waskito sebagai Komisaris Utama, Indrieffouny Indra sebagai Komisaris Independen, dan Heru Wisnu Wibowo sebagai Komisaris.
Sehingga susunan Dewan Komisaris Wika Beton berubah menjadi:
Komisaris Utama : Agung Budi WaskitoKomisaris : Heru Wisnu WibowoKomisaris : Yohanes Babtista Priyatmo HadiKomisaris : Herry Trisaputra ZunaKomisaris Independen: Priyo SuproboKomisaris Independen: Indrieffouny Indra
Sementara susunan Direksi Wika Beton tetap dijabat oleh pengurus yang sama yaitu sebagai berikut:
Direktur Utama : Hadian PramuditaDirektur Teknik & Pengembangan : Sidiq PurnomoDirektur Keuangan : Imam SudiyonoDirektur Human Capital & Produksi : MursyidDirektur Operasi : I Ketut Pasek Senjaya PutraDirektur Pemasaran : Kuntjara.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaPerusahaan telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sampai dengan bulan November sebesar Rp14,4 triliun.
Baca SelengkapnyaJumlah aset peralatan yang dimiliki WSBP saat ini dapat menjadi peluang untuk meningkatkan perolehan pendapatan perusahaan di semester II-2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaCapaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca SelengkapnyaPT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.093.363 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaTarget realisasi investasi di Kaltim tahun 2023 ditetapkan pencapaiannya sebesar Rp 64,5 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca Selengkapnya