Usai keputusan OPEC, harga minyak naik tiga hari berturut-turut
Merdeka.com - Harga minyak dunia kembali naik untuk hari ketiga berturut-turut pada Jumat (Sabtu pagi WIB). Kenaikan harga terjadi setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk memangkas produksi dan USD bergerak melemah.
OPEC memutuskan pada Rabu (30/11) untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari menjadi 32,5 juta barel untuk semester pertama 2017, yang segera mendorong hiruk-pikuk perdagangan di pasar. Kesepakatan tersebut merupakan yang pertama kali sejak 2008.
Namun, kenaikan harga minyak mentah agak tertahan oleh data yang menunjukkan jumlah rig minyak AS meningkat dan sentimen aksi ambil untung.
Perusahaan jasa ladang minyak AS, Baker Hughes, melaporkan pada Jumat bahwa jumlah rig negara itu naik tiga rig menjadi total 477 rig pada minggu ini.
Di sisi lain, melemahnya nilai tukar USD membantu mengimbangi beberapa tekanan. Dolar tergelincir terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat setelah rilis laporan data penggajian (payroll) non pertanian dari negara itu.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, naik USD 0,62 menjadi menetap di USD 51,68 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, bertambah USD 0,52 menjadi ditutup pada USD 54,46 per barel di London ICE Futures Exchange.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah
Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga
Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaPemerintah Setuju Amendemen Kontrak Blok Corridor Medco
Selain itu, kementerian juga telah menyetujui alokasi dan harga gas untuk tiga pembeli gas.
Baca SelengkapnyaAlami Tren Penurunan Harga, Bos IBC Percaya Diri Permintaan Nikel Tetap Tinggi
Permintaan nikel diprediksi akan terus meningkat seiring dengan tren kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaAwali Tahun 2024, Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga Pertamax Series & Dex Series
Penyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.
Baca Selengkapnya