Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

UNICEF Catat 75 Persen Anak-Anak Dunia Kelaparan Akibat Pandemi Corona

UNICEF Catat 75 Persen Anak-Anak Dunia Kelaparan Akibat Pandemi Corona Deputy Representative UNICEF Indonesia, Robert Gass. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan ada 200 juta orang di dunia yang jatuh miskin akibat pandemi Covid-19. Angka ini tidak termasuk dengan 700 juta orang di dunia yang sudah hidup di bawah garis kemiskinan.

Deputy Representative UNICEF Indonesia, Robert Gass mengatakan, anak-anak pun ikut menjadi korban dampak pandemi dari sisi ekonomi. Survei yang dilakukan UNICEF menunjukkan 75 persen rumah tangga dan anak-anak kekurangan pangan.

"Sebanyak 75 persen keluarga dan anak-anak mereka menghadapi kekurangan pangan," kata Robert dalam webinar Perlindungan Sosial dalam Respon Covid-19: Perlindungan dan Layanan Sosial Inklusif, Jakarta, Selasa (23/3).

Anak-anak kian menjadi rentan terdampak pandemi karena 13 persen anak umur di bawah 5 tahun belum menjalani imunisasi. Selain itu, 57 persen anak-anak juga tidak memiliki akses internet yang dampaknya kehilangan akses belajar daring.

"Anak-anak kehilangan ruang untuk belajar dan hal ini harus segera ditangani," kata Robert.

Pemerintah Didorong Perluas Bansos

Robert mengakui, pemerintah memang tidak tinggal diam. Mereka banyak memberikan bantuan sosial kepada warganya. Setidaknya ada 10 program bantuan sosial yang diberikan pemerintah.

Dalam survei yang sama menunjukkan 67 persen penerima bantuan dari pemerintah mengaku sangat terbantu dan berguna. "Dari populasi yang rentan tersebut, 67 persen telah menerima bantuan itu sangat berguna," katanya.

Robert menilai dampaknya akan semakin lebih terasa bila pemerintah setempat melakukan perluasan penyaluran bantuan sosial. Terutama dalam hal program sosial untuk kesejahteraan anak-anak untuk mendapatkan nutrisi yang cukup, akses kesehatan dan edukasi.

Sebab, saat ini 13 persen atau 3,2 juta anak yang hidup tanpa orangtua (anak angkat) hidup di garis kemiskinan. "Sebanyak 13 persen anak angkat hidup di garis kemiskinan, itu mengingat 3,2 juta anak akan mengalami dampak buruk dari pandemi Covid-19," kata dia mengakhiri.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi: Negara Lain Tidak Ada Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia
Jokowi: Negara Lain Tidak Ada Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia

Nantinya masing-masing keluarga mendapat 10 kg beras per bulan.

Baca Selengkapnya
Tahun Depan, Pemerintah Bagi-Bagi Beras Lagi ke 22 Juta Keluarga Miskin
Tahun Depan, Pemerintah Bagi-Bagi Beras Lagi ke 22 Juta Keluarga Miskin

Sejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Survei ASI: Anies-Cak Imin Dianggap Mampu Atasi Krisis Iklim, Prabowo-Gibran Dinilai Punya Komitmen
Survei ASI: Anies-Cak Imin Dianggap Mampu Atasi Krisis Iklim, Prabowo-Gibran Dinilai Punya Komitmen

Survei ASI dilakukan di Jabodetabek pada 16-21 Desember dengan populasi penduduk 17-23 tahun dan 24-39 tahun.

Baca Selengkapnya
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi: Tak Ada Negara Lain Beri Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia
Presiden Jokowi: Tak Ada Negara Lain Beri Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia

Pemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.

Baca Selengkapnya
Beda Gaji PNS dan PNS 'Part Time', Lebih Besar Mana?
Beda Gaji PNS dan PNS 'Part Time', Lebih Besar Mana?

Mana lebih besar antara gaji PNS dan gaji PPPK atau biasa disebut PNS 'part time'

Baca Selengkapnya