Tips sukses jadi pebisnis andal ala James Riady
Merdeka.com - Dunia bisnis semakin berkembang, persaingan makin ketat. Meskipun banyak bidang usaha, namun sesungguhnya semua itu saling berhubungan satu sama lain.
Bertahan dan membesarkan bisnis yang dijalani bukan hal mudah di tengah persaingan yang semakin keras. Butuh persiapan matang dan strategi yang tepat. Bos Grup Lippo James Riady mengingatkan, kemajuan bisnis tidak terjadi dalam waktu singkat dan tidak akan datang tanpa kerja keras.
"Persiapan pebisnis harus jadi orang bertanggung jawab, sekolah yang baik, mengerjakan banyak hal, menunggu waktu yang pas untuk terjun untuk satu bidang ditekuni. Tapi sekarang kan semua orang maunya pop mie (praktis)," ujarnya di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (26/2).
James menilai, pebisnis di Indonesia harus lebih berani beraksi secara langsung. Jangan pernah takut mencoba dalam suatu bidang usaha.
"Pebisnis itu harus kuat tekad untuk beraksi. Yang terjadi saat ini, pebisnis kurang beraksi, kurang terjun. Padahal dengan beraksi kita tahu dapat melakukan apa yang harus dikerjakan," jelas dia.
Dia melihat, pebisnis dan pelaku usaha di Indonesia memiliki banyak ide. Sayangnya tidak dikembangkan secara lebih lanjut.
"Ide banyak tidak kekurang yang kurang itu aksi," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satunya dengan fokus optimilisasi aset yang dimiliki
Baca SelengkapnyaMengelola usaha sambel memang membutuhkan kreatifitas dan inovasi karena berhubungan dengan produk pangan.
Baca SelengkapnyaSetiap salat, ibu ini selalu berdoa agar cita-citanya memiliki sebuah bisnis dapat terwujud.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penjual bakso tersebut berhasil membuka tiga cabang di berbagai wilayah Cirebon, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPilihannya jatuh ke usaha budi daya jamur. Wanita ini tercetus ide untuk memopulerkan jamur di Makassar.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaDi masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaAir yang semula semata kaki langsung berubah hingga sepinggang orang dewasa
Baca Selengkapnya