Tiga tips untuk karyawan baru agar betah di kantor
Merdeka.com - Lebih dari 58 persen karyawan muda lebih memilih patuh ketimbang memertanyakan penugasan yang diberikan atasan. Itu didasarkan pada studi "New Norms @Work" yang dibuat LinkedIn's 2015 kepada 15 ribu pekerja.
Sikap patuh tersebut tak buruk, terutama untuk karyawan muda yang baru saja bekerja. Sebab, umumnya, beberapa bulan pertama merupakan masa percobaan buat pekerja baru.
Maka itu, banyak pekerja baru mencoba untuk membentuk kesan baik di hadapan kolega dan atasan.
Ketika menjadi pegawai baru, maka prioritas pertama Anda adalah belajar beradaptasi, mendapatkan kepercayaan dan hormat dari para kolega.
Dengan kata lain, Anda tentu saja tak mau dilihat sebagai pemalas. Di sisi lain, juga tak mau dilihat sebagai penjilat, bukan?
Berikut adalah sejumlah tips yang bisa diamalkan oleh karyawan baru, seperti diungkapkan US News, beberapa waktu lalu.
Banyak bertanya
Bagaimana cara Anda sebagai karyawan baru meningkatkan kapasitas dan beradaptasi dengan budaya di perusahaan? Jika beruntung, Anda mungkin bisa mendapatkan orientasi dari perusahaan.
Namun, seringkali orientasi tersebut tak cukup untuk menangkap detil pekerjaan yang harus Anda lakukan. Untuk itu, tak ada salahnya Anda banyak bertanya pada atasan.
Pastikan pertanyaan yang dilontarkan tak hanya fokus kepada Anda. Semisal, liburan, waktu istirahat, penaikan gaji. Sebab, pertanyaan itu akan mengirimkan sinyal salah kepada atasan Anda.
Untuk pertanyaan semacam itu, Anda bisa mendapatkan jawabannya lewat karyawan lain atau buku peraturan perusahaan.
Â
Datang awal, pulang paling akhir
Sepanjang beberapa pekan pertama, setiap orang di perusahaan bakal mengobservasi bagaimana prilaku Anda. Pelajari pola normal waktu bekerja lewat prilaku kerja Anda.
Anda tak harus menjadi orang pertama yang datang ke kantor. Tapi, Anda harus menjadi orang yang datang lebih awal ketimbang karyawan kebanyakan.
Dan, jangan hanya berdiam di kubikel. Gunakan waktu untuk bersosialisasi atau menawarkan sedikit bantuan untuk meringankan pekerjaan seseorang.
Sebelum meninggalkan kantor, tak ada salahnya Anda bertanya kepada manajer atau rekan kerja mengenai masih adakah pekerjaan yang harus dilakukan.
Sukarela ambil pekerjaan di luar tugas
Jika tak ada satupun karyawan yang bersedia mengambil sebuah proyek atau tugas. Maka tak ada salahnya Anda menawarkan diri menggarap pekerjaan itu.
Namun, pastikan Anda memiliki energi cukup untuk menggarap proyek itu. Ini agar pekerjaan yang sehari-hari menjadi tanggung jawab Anda tak terganggu.
Jika sukses, maka Anda akan memiliki nilai plus di mata atasan dan kolega.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Ketenagakerjaan memberikan tips bagi lulusan baru atau fresh graduate mencari pekerjaan tapi beda jurusan.
Baca SelengkapnyaPola makan sehat merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama bagi para pekerja kantoran yang menghabiskan sebagian besar dengan tekanan.
Baca SelengkapnyaBagi ibu pekerja, menyusui anak tetap bisa dilakukan dengan aman melalui berbagai cara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria tersebut berinisiatif untuk melakukan patungan demi membantu salah seorang temannya yang sedang kesulitan ekonomi.
Baca SelengkapnyaLumrah bagi seseorang untuk tidak disukai oleh semua orang, terutama di tempat kerja. Penting untuk mengenali ciri-ciri rekan kerja mungkin tidak menyukaimu.
Baca SelengkapnyaMengajari anak tanggung jawab dan tidak mudah menyalahkan orang lain bisa diterapkan sejak usia dini.
Baca SelengkapnyaPantun kerja lucu dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan suasana hati di tempat kerja.
Baca SelengkapnyaIntip strateginya biar nggak kelamaan galau waktu jadi fresh graduate!
Baca SelengkapnyaCV adalah bagian penting dalam syarat mendapatkan pekerjaan.
Baca Selengkapnya