Tax Amnesty, ada pengusaha yang khawatir nanti dikejar-kejar
Merdeka.com - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang mengatakan tax amnesty atau pengampunan pajak menjadi babak baru dalam ekonomi Indonesia. Dari situ, pemerintah bisa menggenjot penerimaan pajak sekaligus menarik pulang banyak dana konglomerat Tanah Air yang tersimpan di luar negeri untuk menyuntik perekonomian Indonesia.
"Setiap tahunnya sekitar Rp 200 triliun aliran dana gelap ke luar negeri. Berkaca dari situasi ini, maka perlu kebijakan terobosan di bidang pajak. Saya setuju upaya menarik uang orang Indonesia di luar negeri," ucap Oesman di Jakarta, Selasa (3/5).
Menurut politikus cum pengusaha itu, sejatinya, tax amnesty adalah cara pemerintah memaafkan atau mengampuni kesalahan wajib pajak di masa lalu. Namun, dia melihat pelaksanaan tax amnesty masih menyimpan kendala.
Itu berupa kekhawatiran pengusaha bahwa tax amnesty menjadi pintu masuk institusi penegak hukum menelusuri data kekayaan yang diberikan kepada Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu.
"Ada yang khawatir diampuni sekarang, tapi dua tahun mendatang akan dikejar. Ini praduga. Ini yang dipikirkan termasuk di DPR."
Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu Ken Dwijugiasteadi berharap pembahasan draft undang-undang pengampunan pajak bisa segera kelar.
"semakin cepat, semakin baik," katanya.
Awalnya, pembahasan ditargetkan selesai April sehingga bisa diimplementasikan Juni. Faktanya, pembahasan baru di mulai pada Mei usai masa reses DPR-RI.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjamin kerahasiaan data kekayaan konglomerat yang meminta pengampunan pajak. Jika ingin menguji kehalalan harta seseorang konglomerat, institusi penegak hukum harus menggunakan data dari sumber lain.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika barang impor ilegal dibebaskan masuk ke dalam negeri akan menganggu perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBatas pembayaran THR pegawai maksimal pada H-7 lebaran.
Baca SelengkapnyaKedutaan Besar Republik Indonesia di Thailand mengumumkan, banyak Warga Negara Indonesia (WNI) gagal masuk Thailand.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca Selengkapnya