Tanjung Priok Macet, Distribusi Logistik akan Beralih ke Pelabuhan Patimban
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, aksesibilitas kawasan industri di Utara Jawa Barat saat ini masih bergantung pada Pelabuhan Tanjung Priok. Ini membuat ongkos logistik menjadi lebih besar, sebab volume lalu lintas tinggi kerap membuat waktu tempuh menuju Tanjung Priok bisa mencapai 4-5 jam.
Dengan demikian, pemerintah kini tengah mengembangkan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Diharapkan pelabuhan baru tersebut bisa menekan ongkos logistik yang selama ini kerap terbuang akibat kemacetan panjang.
"Adapun ketika Pelabuhan Patimban dengan konektivitas melalui jalan tol, diharapkan bisa memangkas jarak tempuh hingga 1 jam saja, sehingga cost of transportasinya juga akan lebih murah," ujar Luhut dalam sesi webinar bersama Liputan6.com, Jumat (27/11).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, Pelabuhan Tanjung Priok secara jarak memang lebih dekat dari kawasan industri seperti di Bekasi dan Karawang. Namun jika melihat secara waktu, memang akan lebih cepat yang ke arah Patimban.
"Tentunya nanti dari kawasan industri atau bangkitan-bangkitan dari sekitar produk logistik yang ada di sekitar Bekasi, Karawang, itu nanti akan lebih banyak ke Patimban. Walaupun dari sisi jarak 100 km, tapi dari sisi waktu akan lebih pendek," tambahnya.
Kemacetan
Dia mengamati, kemacetan parah yang kerap terjadi di Tol Jakarta-Cikampek ke arah Jakarta dari kawasan Bekasi dan Karawang. Menurutnya, truk-truk angkutan barang secara jumlah kalah besar dengan kendaraan pribadi yang memadati ruas tol tersebut.
"Dengan demikian maka opsi terbaik, kami akan sampaikan dengan menggunakan Pelabuhan Patimban. Memang dari sisi jarak 100 km, namun dari sisi waktu, kalau lalinnya normal, itu bisa dicapai dengan sekitar 2 jam. Kalau cukup padat bisa sekitar 3 jam," jelasnya.
"Seandainya jalan tol terbangun dengan jarak perkiraannya sekitar 77 km, itu akan lebih efektif lagi dari sisi waktu, itu bisa 1,5 jam dari kawasan industri di Bekasi dan Karawang ke Patimban," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaSejumlah permasalahan yang muncul saat hari pemungutan suara di antaranya terlambat tibanya logistik Pemilu 2024 di TPS.
Baca SelengkapnyaJumlah logistik yang didistribusikan sebanyak 205 kotak suara dan 51.305 plus dua persen surat suara
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Personel Kepolisian ditempatkan di sejumlah lokasi untuk menjaga logistik Pemilu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa logistik Pemilu Pemilu 2024 dibakar terjadi di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Baca SelengkapnyaTruk mengalami kecelakaan tunggal di Dusun Panmolo, Desa Boentuka, Kecamatan Batu Putih dengan menabrak pembatas jalan hingga terjatuh ke kali.
Baca SelengkapnyaMereka harus bekerja keras karena akses jalan kendaraan belum tersedia.
Baca SelengkapnyaPolisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaDistribusi logistik Pemilu 2024 ditargetkan sampai ke seluruh tempat pemungutan suara di Ibu Kota paling lambat hari ini.
Baca Selengkapnya