Tanggapan Manajemen Bank Mandiri Soal Akuisisi Bank Permata
Merdeka.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk diisukan bakal mengambil membeli mayoritas saham Bank Permata dari PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank.
Menanggapi isu ini Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menegaskan Bank Mandiri memang berencana mengakuisisi bank skala menengah. Hanya saja, dirinya tidak mengungkapkan apakah bank tersebut Permata Bank atau bukan.
"Belum ada tawaran, belum apa-apa. Kita cuma bilang, kita punya minat bukan kepada bank tertentu, kita punya minat akuisisi bank skala menengah. Karena kita punya ekses dari capex, bank apakah itu, atau lembaga keuangan apa belum. Dan kita juga belum menyampaikan dalam RBB kita," kata Rohan di Kementerian BUMN, Senin (4/3).
Dia menjelaskan, jika sudah ada perbankan yang pas, rencana ini harus dimasukkan terlebih dahulu ke dalam Rencana Bisnis Bank (RBB). Sementara RBB ini sendiri baru bisa dilakukan pada Juni 2019.
Namun demikian, Rohan mengaku ada satu kriteria yang pas jika akan diambil alih. "Yang bisa menjadi nilai tambah bisnisnya Mandiri yg belum pegang atau kuat di situ," tegas dia.
Standard Chartered beri sinyal untuk melepas saham Bank Permata. Standard Chartered berniat divestasi atau jual saham sekitar 45 persen sahamnya di Bank Permata. Pihaknya akan mereklasifikasi kepemilikannya sebagai non-inti.
Mengutip laman FT, Selasa (26/2), Standard Chartered menyampaikan hal itu bersamaan dengan rencana strategis baru untuk meningkatkan laba menjadi lebih dari 10 persen pada 2021 dari level saat ini sekitar lima persen. Standard Chartered juga akan restrukturisasi operasinya di sejumlah negara antara lain Korea Selatan, Indonesia, Arab Saudi dan India.
Standard Chartered Plc mengatakan akan pangkas biaya USD 700 juta dan keluar dari bisnis yang lebih kecil. Ini sebagai bagian dari perbaikan strategi tiga tahun yang dorong pertumbuhan. Dengan dorong pertumbuhan pendapatan dan divestasi akan hasilkan modal surplus inti.
"Kami akan mencapai ini melalui fokus tanpa henti di mana kami memiliki keunggulan kompetitif yang berbeda, melawan sebab hal yang memberikan tingkat pengembalian yang rendah dan meningkatkan inovasi dan produktivitas," ujar Chief Executive Standard Chartered, Bill Winters seperti dikutip dari laman Channel News Asia.
Berdasarkan data RTI, 31 Januari 2019, kepemilikan saham Bank Permata antara lain Standard Chartered Bank sebesar 44,56 persen, PT Astra International Tbk sebesar 44,56 persen dan publik sebesar 10,88 persen.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengaku bangga atas sederet prestasi yang diraih oleh Bank Mandiri.
Baca SelengkapnyaAbidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kali ini BPJS Ketenagakerjaan bersinergi dengan Bank Mandiri Taspen (Mantap) dalam pemanfaatan layanan e-oten (autentikasi digital).
Baca SelengkapnyaSesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaPeluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, bank pemerintah adalah bank yang paling berpengaruh dalam industri perbankan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPria kelahiran Tuban ini tercatat pernah menduduki banyak jabatan strategis.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca Selengkapnya