Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tahun depan, BPS ubah cara perhitungan dasar ekonomi

Tahun depan, BPS ubah cara perhitungan dasar ekonomi BPS. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) bakal mengubah cara perhitungan dasar-dasar pertumbuhan ekonomi pada tahun depan dengan menggunakan Supply And Use Table (SUT) tahun 2010. Perhitungan ini akan mulai diterapkan pada tahun depan menggantikan penghitungan selama ini yang masih menggunakan SUT 2000.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Suhariyanto mengatakan perubahan tersebut dipengaruhi perekonomian global terhadap struktur perekonomian nasional dalam 10 tahun terakhir. Selain itu, perubahan perhitungan dasar tersebut atas rekomendasi dari PBB untuk mengimplementasikan System of National Accounts 2008 (SNA2008) dalam menyusun Produk Domestik Bruto (PDB).

"Perhitungan itu lebih nyata dengan kondisi perekonomian saat ini ketimbang 10 tahun lalu. Contohnya, handphone yang masih belum banyak seperti saat ini," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (27/11).

Suhariyanto menyebut nantinya akan ada perbedaan dalam tampilan penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB). BPS saat ini masih menggunakan sembilan sektor lapangan usaha untuk dijadikan dasar dalam penghitungan PDB. Mulai tahun depan, akan ada penambahan sektor lapangan usaha menjadi 17 lapangan usaha.

Selain itu, adanya sumber data baru yaitu Sensus Penduduk tahun 2010 dan Indeks Harga Produsen (IHP) juga menjadi alasan adanya perhitungan baru tersebut. Perhitungan PDB saat ini juga masih menggunakan enam skema pengeluaran. Ke depan, perhitungan PDB dengan skema pengeluaran menjadi 7 skema yaitu konsumsi rumah tangga, konsumsi lembaga non profit rumah tangga, konsumsi pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), perubahan inventori, ekspor dan impor

"Yang baru itu konsumsi lembaga non profit rumah tangga sejenis LSM," pungkasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023

Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Pertumbuhan Ekonomi 2023 di Pulau Sumatera
Ini Daftar Pertumbuhan Ekonomi 2023 di Pulau Sumatera

Menurut Wahyu sebagian besar Provinsi lain di Sumatera tumbuh di level 4 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP
Menengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP

Selain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN
Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN

Ganjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.

Baca Selengkapnya
Survei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk
Survei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk

Survei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk

Baca Selengkapnya
Ekonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi
Ekonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi

Padahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.

Baca Selengkapnya