Swasta dituding jadi sebab mahalnya harga barang di Papua
Merdeka.com - Staf Khusus Presiden, Lennis Kogoya, menyebut swasta kerap memainkan harga barang di Papua. Ini membuat segala bantuan subsidi pemerintah tidak berarti di Papua.
"Kalau selama ini saya amati, barang yang turun dari sini ke Papua langsung ditangani swasta maka harga semakin naik. Subsidi tidak jalan, ini persoalan sekarang," terang pria asal Papua ini di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Veteran 3, Jakarta, Jumat (13/10).
Dia menyarankan pemerintah membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Papua. BUMD dipandang penting untuk menjawab kebutuhan warga Papua. "Harapan saya adalah pemerintah membantu Papua, harus bikin BUMD," kata dia.
BUMD ini nantinya menjadi perwakilan pemerintah pusat dalam menyalurkan subsidi. Baik subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun sembilan bahan pokok (sembako). "Jadi subsidi yang turun dari sini misalkan beras atau gula harga Rp 12.000, BUMD yang dibangun di Papua itu harganya harus sama," ucapnya.
Lennis menambahkan, sebetulnya konflik di Papua terjadi akibat ketidakadilan. Rakyat menjadi murka dan ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menghindari terjadinya konflik berkepanjangan, pemerintah perlu memberi perhatian lebih dan mewujudkan sila kelima Pancasila yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
"Sila ke-5 itu harus ditegakkan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan juga bukan cuma masalah BBM tapi sembako dan semua pembangunan apa pun," tuntasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan
Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pasar Surabaya, Ganjar Paparkan Stategi 'Sat-Set' untuk Stabilkan Harga Pangan
Ganjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.
Baca SelengkapnyaIni Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaSebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnya