Surya Citra Media Bagi-Bagi Dividen dan Ubah Susunan Pengurus
Merdeka.com - PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) akan membagikan dividen dari laba tahun buku 2022 sebesar Rp6,5 per saham. Keputusan ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Tak hanya itu SCMA juga akan merombak susunan pengurus.
Perlu diketahui, SCMA telah mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar Rp7,13 triliun di tahun 2022 yang mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp5,93 triliun.
Selain itu, untuk laba tahun berjalan yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp846,36 miliar tahun 2022 dari periode tahun 2021 sebesar Rp1,3 triliun.
"Surya Citra Media akan bagikan dividen Rp6,5 per saham," ujar Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) Sutanto Hartono, Jakarta, Rabu (14/6).
Sekretaris Perusahaan Surya Media, Gilang Iskandar mengatakan, perseroan telah merombak susunan pengurus yaitu dengan adanya pergantian komisaris, yakni Adi W.Sariaatmadja sebagai komisaris Utama yang sebelumnya Alvin W. Sariaatmadja.
"Komisaris Utama menjadi Adi Sariaatmadja menggantikan Pak Alvin," katanya.
Susunan Pengurus SCMA
Berikut susunan pengurus SCMA 2023:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Adi W.Sariaatmadja
Wakil Komisaris Utama: Suryani Zaini
Komisaris: Glenn M.Surya Yusuf
Komisaris: Jay Geoffrey Wacher
Dewan Direksi
Direktur Utama: Sutanto Hartono
Direktur: Harsiwi Achmad
Direktur: Imam Sudjarwo
Direktur: Rusmiyati Djajaseputra
Direktur: David Setiawan Suwarto
Direktur Independen:Mutia Nandika
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu, Mahkamah Agung memenangkan gugatan Budi Said sehingga PT Antam harus membayar 1,1 ton emas atau setara 1,1 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Angka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaLaba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca Selengkapnya"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya