Sudah Berjalan 5 Tahun, Proyek Pembangkit 35.000 MW Baru Selesai 11 Persen
Merdeka.com - Program kelistrikan 35.000 Mega Watt (MW) telah berjalan hampir 5 tahun sejak dicanangkan pada 2015, bertujuan untuk meningkatkan keandalan dan pemerataan kelistrikan di Indonesia.
Lalu bagaimana kabar program tersebut?
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana mengatakan, total kapasitas pembangkit program 35.000 MW sampai Juli 2019 yang sudah mencapai 3.768 MW atau 11 persen dari target.
"Kemajuan pembangunan sampai Juni yang sudah beroperasi 11 persen dari target," kata Rida saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/9).
Rida melanjutkan, untuk kemajuan pembangunan pembangkit yang sedang dalam konstruksi sebesar 21,922 MW atau 62 persen, dalam tahap perencanaan 734 MW atau 2 persen, pengadaan 1.453 MW atau 4 persen dan kontak belum konstruksi 7.515 MW atau 21 persen.
Rida mengungkapkan, pihaknya telah melakukan beberapa upaya agar pembangunan proyek tersebut berjalan sesuai jadwal. Yaitu, melakukan monitoring dang evaluasi setiap 4 bulan.
"Kita bedah satu persatu proyek, melakukan koordinasi dengan PLN dan IPP (pengembang listrik swasta yang bangun pembangkit," ujarnya.
Untuk mengurai kendala dalam pembangunan pembangkit, Rida mendorong PT PLN (Persero) untuk menyelesaikannya jika masalah tersebut masih dalam kendali PLN.
"Jika di luar kendala PLN, Ditjen Ketenagalistrikan menemukan PLN dengan pemangku kepentingan, untuk membahas kendala dan mencari solusinya," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaRealisasi pembangunan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 1.035 unit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaSetiap harinya TPA Piyungan selalu over capacity dan kini dipastikan tidak bisa menampung sampah lagi
Baca SelengkapnyaPercepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca Selengkapnya