Subsidi Ongkir Rp500 Miliar Beri Angin Segar Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif
Merdeka.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyambut baik adanya subsidi ongkos kirim sebesar Rp500 miliar diberikan untuk Program Hari Belanja Online Nasional di akhir bulan Ramadan (Harbolnas Ramadan). Acara ini rencananya akan diselenggarakan selama 5 hari (H-10 s/d H-6 Idul Fitri), bekerja sama dengan asosiasi, platform digital, pelaku UMKM, produsen lokal, dan para pelaku logistik lokal untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, adanya pemberian subsidi ini akan sangat membantu para pelaku usaha ekonomi kreatif. Sebab selama ini pelaku usaha kerap terbebani dengan adanya biaya ongkos kirim.
"Secara prinsip akan mendukung karena ongkir ini salah satu yang membebani sektor ekonomi kreatif berkaitan dengan harga. Kadang ongkir lebih mahal dari harga produk," kata dia dalam Weekly Press Briefing, Senin (19/4).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, program subsidi ongkos kirim kali ini, Pemerintah bekerja sama dengan beberapa e-commerce. Hasilnya menunjukkan positif dan inklusif bisa menghadirkan peluang bagi pelaku ekonomi kreatif.
Di sisi lain, Kemenparekraf juga ikut membantu untuk on boarding yaitu mengajak pelaku UMKM yang belum masuk ekosistem digital untuk bisa segera masuk, sehingga bisa memanfaatkan momentum tersebut. "Tapi kita harapkan ada paket lain yang bisa kita implementasikan sampai akhir tahun. Jadi kita harapkan terpisah nih jadi mudah-mudahan ini sebuah momentum angin segar buat pelaku ekonomi kreatif," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, subsidi ongkos kirim tersebut kan berlaku jika masyarakat membeli produk-produk dalam negeri. Artinya jika, pembelian produk dari luar ongkos kirim tetap akan ditanggung pribadi bukan dari pemerintah.
"Diutamakan untuk produk dalam negeri, ongkir ditanggung Pemerintah dalam bentuk subsidi dan ongkir ini disiapkan Pemerintah dengan anggaran sebesar 500 miliar rupiah," kata Menko Airlangga, dikutip dari laman resminya, Senin (12/4).
Harbolnas Ramadan yang rencananya akan diselenggarakan selama 5 hari (H-10 s/d H-6 Idul Fitri) ini bekerjasama dengan asosiasi, platform digital, pelaku UMKM, produsen lokal, dan para pelaku logistik lokal untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.
"Dengan demikian Pemerintah berharap bahwa dalam situasi Bulan Ramadan terjadi peningkatan konsumsi. Oleh karena itu Pemerintah mendorong bahwa tidak mudik tetapi bisa mengirim barang ke daerah. Pemerintah yang tanggung ongkosnya," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengalokasikan secara total subsidi energi sebesar Rp444,2 triliun untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaLayanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adapun, dana BOS merupakan bantuan pendidikan yang berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Baca SelengkapnyaSektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Golkar ini yakin program makan siang gratis akan berjalan mulai tahun 2025.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.000 paket sembako murah disalurkan untuk masyarakat Kampar.
Baca Selengkapnya