Sri Mulyani Soal RI Masuk Daftar Negara Terancam Resesi: Potensinya Rendah
Merdeka.com - Berdasarkan survei yang dilakukan Bloomberg terkini, Indonesia masuk dalam 15 negara Asia yang berpotensi mengalami resesi ekonomi. Hanya saja, posisi Indonesia berada di urutan terbawah dengan tingkat probabilitas terkena resesi hanya 3 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai potensi Indonesia mengalami resesi sangat kecil. Alasannya, indikator neraca pembayaran, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan ketahanan masih dalam situasi yang lebih baik dari negara lainnya. Termasuk juga dari sisi dari sisi korporasi dan rumah tangga.
"Kita relatif dalam situasi yang tadi disebutkan risikonya 3 persen dibandingkan negara lain yang potensi untuk bisa mengalami resesi jauh di atas yaitu di atas 70 persen," kata Sri Mulyani di Sofitel Nusa Dua, Bali, Rabu (13/7).
Meski begitu, dia tak ingin terlena oleh kondisi perekonomian yang lebih baik dari negara lain. Ancaman resesi di tengah ketidakpastian global tetap harus diwaspadai. Apalagi saat ini risiko global mengenai inflasi dan resesi, atau stagflasi ini akan berlangsung sampai tahun depan.
"Ini tidak berarti kita terlena. Kita tetap waspada namun message-nya adalah kita tetap akan menggunakan semua instrumen kebijakan kita," kata dia.
Hasil survei Bloomberg menyebut ada 15 negara di Asia yang terancam mengalami resesi. Sri Lanka berada di posisi pertama dengan persentase 85 persen, New Zealand 33 persen, Korea Selatan 25 persen, Jepang 25 persen, China 20 persen, Hong Kong 20 persen.
Selain itu Australia tercatat 20 persen, Taiwan 20 persen, Pakistan 20 persen, Malaysia 13 persen, Vietnam 10 persen, Thailand 10 persen, Philipina 8 persen, Indonesia 3 persen dan India 0 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPosisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca Selengkapnya