Sri Mulyani: Ekonomi India Melemah Jelang Pemilu, Tapi Indonesia Kuat
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengundang sejumlah pengusaha dalam rangka menyampaikan kondisi ekonomi terkini. Dia mengatakan, tanpa disadari dua bulan jelang pemilihan umum (pemilu) ekonomi Indonesia cukup kuat.
"India jelang pemilu agak melemah, Indonesia 2 bulan jelang pemilu, tapi ekonomi kuat, agak exceptional sih. Anda semua mungkin tidak menyadarinya," ujar Sri Mulyani di Kantor Pusat Pajak, Jakarta, Selasa (18/2).
Sri Mulyani mengatakan, tidak hanya ekonomi yang kuat tetapi juga Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) juga kuat. Sebab, pada negara-negara tertentu biasanya ekonomi kuat tetapi APBN berdarah-darah akibat kebijakan yang terlalu populis.
"Ekonomi kuat, APBN sehat, karena banyak negara lain ekonomi kuat, APBN-nya berdarah-darah karena kebijakannya populis banget. Saya tidak berpanjang lebar karena dari Pak Suahasil dan Heru akan menyampaikan kebijakan yang akan diambil ke depan," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, ke depan pemerintah akan terus menjaga ekonomi agar terus sehat dan kredibel. Diapun mengajak pengusaha agar memanfaatkan insentif yang ditawarkan oleh pemerintah.
"Kami punya banyak insentif, selama APBN kuat dan sehat saya mau desain insentif yang sesuai dunia usaha. Tapi saya ingin jumlah kesempatan kerja, ekonomi tumbuh, investasi nambah, ekspor makin tinggi," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca Selengkapnya