Sri Mulyani Beberkan Faktor Pendukung Pemulihan Ekonomi di Kuartal II-2021
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen, pemulihan tersebut didukung oleh beberapa faktor. Salah satunya momen Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.
"Realisasi pertumbuhan pada triwulan II-2021 seperti yang diumumkan oleh BPS adalah 7,07 persen Year on Year. Ini rebound dan recovery yang cukup meyakinkan. Selain base efek tahun lalu dimana kita tumbuh negatif 5,3 persen, ada faktor-faktor lain yang menunjang arah pemulihan dan kuatnya ekonomi pada kuartal II," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK Hasil Rapat Berkala III Tahun 2021, Jumat (6/8).
Faktor-faktor tersebut di antaranya momentum ramadan dan hari raya idulfitri, serta berbagai kebijakan pemerintah untuk mendukung daya beli masyarakat melalui program bantuan sosial, diskon tarif listrik, insentif ongkos kirim belanja online menjelang hari lebaran, dan relatif terkendalinya inflasi yang berperan besar mendorong konsumsi masyarakat.
Di samping itu, pertumbuhan yang positif di kuartal II-2021 ini juga ditopang oleh realisasi belanja negara yang tumbuh tinggi diangka 9,38 persen Year on Year pada semester I-2021.
"Hal ini melanjutkan perbaikan yang sudah mulai terjadi pada triwulan I-2021, perkembangan tersebut menunjukkan bahwa arah strategi pemulihan ekonomi sudah berjalan baik dan ini juga ditopang oleh realisasi belanja negara yang tumbuh relatif tinggi 9,38 persen YoY pada semester 1-2021," ujarnya.
Dia menjelaskan realisasi belanja negara yang tumbuh tinggi ini terdiri dari komponen belanja modal yang melonjak sangat tinggi yakni 90 persen pertumbuhannya pada semester I-2021, sama halnya dengan belanja barang juga melonjak tinggi diangka 79 persen.
"Sementara belanja program sosial terus memberikan dorongan dan bantuan kepada masyarakat terutama yang paling rentan. Hal ini memberikan dorongan yang signifikan pada komponen PDB terutama dari sisi pengeluaran," katanya.
Selanjutnya, konsumsi Pemerintah pada triwulan II-2021 tumbuh tinggi 8,06 persen, sementara konsumsi masyarakat dalam hal ini menjelaskan 55 persen dari total PDB nasional tumbuh 5,93 persen.
Lalu untuk komponen investasi juga mencatatkan prestasi yaitu 7,54 persen, hal ini terutama ditopang oleh investasi di sektor bangunan yang sejalan dengan realisasi belanja modal Pemerintah yang relatif tinggi 90 persen pada triwulan II.
Kinerja ekspor dan impor juga mengalami pertumbuhan atau lonjakan yangs angat tajam yaitu masing-masing tumbuh 31,78 persen dan impor 31,22 persen, keduanya sudah positif pada kuartal pertama. "Jadi ini momen recovery yang cepat. Ini sejalan dengan kinerja ekonomi global, mengakibatkan meningkatnya harga-harga komoditas," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca Selengkapnya