Singapura Hingga Amerika Serikat Minat Investasi di Ibu Kota Baru
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyebut bahwa sejumlah negara telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di ibu kota baru. Beberapa negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Inggris, Jerman, China, Singapura, Italia, Denmark dan UEA.
"Banyak sekali, tapi kan kita harus lihat skema-skema yang mereka tawarkan baik untuk kepentingan mereka sendiri dan untuk kepentingan kita. Jadi jangan sampai kita menawarkan sesuatu yang tidak proper untuk mereka. Nanti mereka kecewa kita juga ikut kecewa," ujarnya di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (11/2).
Suharso mengatakan, untuk membuat investasi Indonesia menarik bagi asing pemerintah sudah mendesain berbagai kebijakan fiskal. Selain itu, pemerintah juga berupaya memperbaiki sistem perizinan yang selama ini dinilai rumit oleh investor.
"Ya banyak yang kita sediakan. Insentif di kita itu kan hanya insentif fiskal. Selain kita juga sediakan misalnya kemudahan perizinan, kemudian lahan, saya kira itu," jelasnya.
Sementara itu, terkait aturan ibu kota baru sejauh ini sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Rancangan undang-undang tersebut akan segera dikirimkan ke DPR dalam waktu dekat dan pembahasannya diharapkan rampung 3 bulan.
"Ya mungkin 100 hari saya kira (selesai), 3 bulan. Tapi saya tidak bisa mengatakan begitu karena saya harus sama-sama. Harapan saya seperti itu, tapi kan pembahasan bersama DPR," tandasnya.
Ibu Kota Baru Bakal Didesain Mirip Manhattan
Pemerintah tengah merancang pembangunan ibu kota baru yang direncanakan berada pada lahan seluas 256.142 Hektare (Ha) di Kalimantan Timur. Pengembangan kawasan ini pun nantinya akan mengusung konsep forest city yang ramah lingkungan.
Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rudy S. Prawiradinata mengatakan, pembangunan ibu kota baru nantinya akan mirip dengan Manhattan di Amerika Serikat. Sebagian besar wilayah akan tetap menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
"Kita ingin memastikan penerapan forest city. Jadi di daerah yang saya bilang seperti Manhattan kecil, itu paling tidak 50 persennya akan tetap sebagai RTH," ujar Rudy di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (11/2).
Ibu kota negara juga nanti akan memanfaatkan energi baru terbarukan atau EBT seperti energi air, angin, atau matahari. Sebab, dalam konsep mengenai green city yang sustainable, efisiensi mengenai konservasi energi memang harus bisa dipastikan.
Selain itu, nantinya juga akan dilengkapi sistem bangunan yang green desain, serta circular water management system yang akan memanfaatkan air secara optimal. "Jadi semuanya seoptimal mungkin kita memanfaatkan EBT," jelas Rudy.
Selain itu, Ibu Kota baru juga nanto akan mengusung pola mobilitas juga harus berorientasi pada transportasi publik. "Kita buat bangunannya, teman-teman PUPR juga sudah siap. Lalu juga transportasi publiknya pun apakah dengan electric car, public transportation atau pun sepeda," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaTerima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndo Premier Sekuritas Punya Fitur Baru, Nasabah Bisa Kolaborasi untuk Cari Cuan di Pasar Modal
Selama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca Selengkapnya