Merdeka.com - Saat ini, banyak iklan lowongan pekerjaan yang menawarkan gaji dengan nominal tinggi untuk menarik banyak pencari kerja. Apalagi, jika lowongan tersebut mengatasnamakan dari perusahaan impian.
Meski begitu, Anda tetap harus berhati-hati terhadap aksi penipuan dengan modus iklan kerja yang kian marak. Mengingat, banyak pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan nama besar dari sebuah perusahaan.
Lantas bagaimana mengetahui lowongan kerja palsu yang banyak ditawarkan perusahaan abal-abal?
Melansir dari laman jobstreet.co.id, Minggu (19/3), berikut 7 cara yang harus Anda ketahui agar terhindar dari perusahaan fiktif:
1. Perhatikan Informasi Perusahaan
Saat enemukan iklan lowongan pekerjaan, pastikan kredibilitas alamat dan nomor kontak perusahaan tersebut. Coba cari alamat resmi perusahaannya.
"Jika alamat yang kamu temukan berbeda dengan alamat yang tercantum, itu adalah salah satu contoh iklan lowongan pekerjaan palsu," tulis JobStreet.
Sementara untuk memastikan nomor kontak perusahaan tersebut, Anda bisa memakai bantuan aplikasi GetContact untuk mengecek apakah nomor telepon tersebut asli atau palsu. Anda juga bisa memverifikasi nomor kontak tersebut dengan mengunjungi situs mereka atau bertanya melalui media sosial perusahaan tersebut.
2. Cek Posisi yang Ditawarkan
Ketika Anda sedang melakukan riset lamaran kerja, kamu bisa sekalian mengecek posisi yang akan ditawarkan di iklan lowongan yang Anda temukan. Apakah memang sedang open rekrutmen untuk posisi tersebut atau tidak.
Ciri-ciri iklan lowongan pekerjaan palsu biasanya mencantumkan kualifikasi yang terlalu umum, seperti menerima kandidat dari semua jenjang pendidikan dan keahlian yang dibutuhkan hanya keahlian dasar. Sebab, untuk posisi yang mereka tawarkan sebenarnya memerlukan keterampilan khusus.
"Anda harus berhati-hati jika menemukan iklan lowongan seperti ini. Apalagi jika iklannya hanya menawarkan gaji besar tanpa menyebut posisinya mereka cari," ungkapnya.
Advertisement
3. Waspada jika Diminta Data Pribadi
Data-data pribadi yang sering diminta oleh lowongan pekerjaan palsu adalah foto KTP, SIM, kartu keluarga, foto copy ijazah, transkrip nilai, dan juga NPWP. Biasanya mereka meminta data data tersebut dengan detail seperti foto depan dan belakangnya.
Mengingat, dokumen tersebut tidak terlalu diperlukan ketika kamu masih di tahap awal. Data-data ini mungkin memang diperlukan oleh perekrut untuk pemeriksaan latar belakang, tetapi mereka tidak akan melakukannya sampai kamu sudah diterima di perusahaan. Jadi sebaiknya kamu tidak membagikan data-data tersebut sampai kamu sudah melewati tahap interview.
"Jangan sampai data-data tersebut tersebar ke tangan yang salah karena setelah mereka memiliki data pribadi kamu, mereka bisa saja mencuri identitas kamu," jelas JobStreet.
4. Perhatikan Alamat E-mail dan Website Perusahaan
Pada Iklan lowongan pekerjaan perusahaan akan mencantumkan alamat e-mail resmi mereka. Alamat e-mail perusahaan palsu biasanya domain gratis atau web based seperti Yahoo dan Gmail.
Berikut contoh e-mail resmi perusahaan: namapenerima@namaperusahaan.com. Sementara fiktif : nama.perusahaan@gmail.com atau namahrd@yahoo.com.
5. Waspada jika Dipungut Biaya
Beberapa perusahaan palsu akan meminta uang untuk dana transportasi, registrasi, dan masih banyak lagi yang dapat merugikan Anda. Jika tempat kamu melamar berada di luar kota lalu perekrut meminta Anda untuk memakai agen travel atau memesan hotel tertentu, berhati-hatilah karena ini adalah salah satu modus yang oknum-oknum sering pakai.
Persyaratan seperti untuk biaya pelatihan atau seminar juga patut untuk Anda curigai. Perusahaan resmi dan profesional tidak akan mengharuskan Anda membayar untuk pelatihan atau pun memungut biaya apapun dalam proses seleksi.
6. Langsung Diterima Kerja Tanpa Tes dan Wawancara
Perusahaan yang profesional tidak mungkin langsung menerima pelamar kerja begitu saja. Jadi, waspadai jika menemukan lowongan pekerjaan yang menjanjikan kamu langsung masuk tanpa melalui proses apapun, kamu harus berhati-hati.
"Idealnya, proses rekrutmen membutuhkan waktu berkala. Kandidat harus melewati beberapa tahapan proses sebelum akhirnya bisa diterima. Selain itu, perusahaan akan memastikan kandidat memiliki skill dan memenuhi persyaratan rekrutmen," ungkap Jobstreet.
Advertisement
7. Cari Sumber Lowongan Pekerjaan yang Terpercaya
Hindari situs lowongan kerja yang banyak menyediakan iklan dengan menggunakan informasi yang kurang jelas bahkan informasi palsu. Ketika kamu membaca lowongan pekerjaan, perhatikan kembali penulisan iklan tersebut.
Misalnya menemukan banyak typo, penggunaan huruf kapital yang tidak tepat, atau salah tanda baca, maka kamu harus waspada dengan lowongan pekerjaan tersebut. Kalimat yang berbelit tanpa poin yang jelas dan ejaan yang tidak sesuai EYD juga harus kamu waspadai.
Untuk itu, carilah situs lowongan pekerjaan yang menyediakan informasi lowongan kerja yang mempunyai kredibilitas tinggi, misalnya seperti JobStreet. Setiap perusahaan yang mengiklankan lowongan pekerjaan diharuskan untuk mencantumkan detail menyeluruh.
[azz]Megawati Ajak Emak-Emak Konsumsi Mi Shirataki, Berapa Harganya?
Sekitar 39 Menit yang laluCek Sekarang, Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 54 Telah Diumumkan
Sekitar 1 Jam yang laluJatuh Bangun Hari Darmawan Dirikan Matahari Departemen Store, Modal Nyicil Rp1 Juta
Sekitar 1 Jam yang laluJusuf Hamka Tagih Utang ke Negara, Sri Mulyani: Saya Belum Pelajari
Sekitar 1 Jam yang laluDuduk Perkara Jusuf Hamka Tagih Utang ke Negara, Seret Nama Tutut Soeharto
Sekitar 2 Jam yang laluMendag RI Tandatangani Pembaruan Perjanjian Perdagangan Perbatasan Indonesia-Malaysia
Sekitar 2 Jam yang laluKisah Mengharukan Prajogo, Sopir Angkot dari Keluarga Miskin Kini Jadi Miliuner
Sekitar 2 Jam yang laluAsal-Usul Lahirnya LRT, Sempat Digagas Adhi Karya dan Tumpukan Utang Rp22 Triliun
Sekitar 2 Jam yang laluPemerintah Minta Masyarakat Kurangi Makan Nasi, CIPS: Lebih Penting Gizi Seimbang
Sekitar 3 Jam yang laluKosovo, Negara Baru Belum Diakui Indonesia Hingga Pernah Pakai Mata Uang Dinar
Sekitar 3 Jam yang laluBank Indonesia Bidik Transaksi Rp8,5 Miliar di JaKreatiFest 2023
Sekitar 4 Jam yang laluDaftar 5 Negara Pengekspor Beras Terbanyak di Dunia, Tak Ada Indonesia
Sekitar 4 Jam yang laluSopir Taksi Online Ternyata Dilindungi Asuransi, Segini Besaran Kompensasinya
Sekitar 4 Jam yang laluBikin Geleng Kepala, Pria Ini Ikut Seleksi Brimob karena Salah Pencet saat Buka Web
Sekitar 39 Menit yang laluPasien Purnomo Polisi Baik Keluarkan Ilmu Kebal di Depan Calon Jenderal
Sekitar 2 Jam yang laluKomandan Polisi PBB dari New York Temui Kapolri, Ternyata Sahabat Irjen Krishna Murti
Sekitar 2 Jam yang laluTakut Dikejar Debt Collector Belum Bayar Angsuran Kendaraan, Ini Tips dari Iptu Benny
Sekitar 5 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 6 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 2 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 6 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Minggu yang laluBRI Liga 1: Raffi Ahmad Turun Gunung Jadi Presiden RANS Nusantara FC, Hamka Hamzah Comeback
Sekitar 2 Jam yang laluBRI Liga 1: Tes Kesehatan Memuaskan, Skuad Persib Bisa Berlatih Tanpa Kendala
Sekitar 4 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si
Lecturer at Department of International Relations - FISIPOL UKIMeningkatkan Kemajuan ASEAN dalam 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami