Siapkan USD 1 juta, Freeport kembali kirim anak Papua belajar di AS
Merdeka.com - PT Freeport Indonesia kembali mengirimkan delapan putera-puteri Papua berprestasi untuk melanjutkan studi di Amerika Serikat. Dalam program ini, Freeport menggandeng American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) memberikan program beasiswa Community College Initiative (CCI).
VP Corporate Communication Freeport Indonesia, Riza Pratama mengatakan, beasiswa ini diperuntukkan bagi pelajar Papua dan Papua Barat untuk belajar selama dua semester di sejumlah perguruan tinggi (community college) di Amerika Serikat.
"Freeport memberikan dukungan dana sebesar USD 1 juta untuk program beasiswa ini selama periode 2016-2020," ucap Riza dalam keterangannya dikutip merdeka.com di Jakarta, Selasa (25/7).
Delapan putera-puteri Papua berprestasi untuk beasiswa tahun ini adalah Irics Tabuni, Denny Tebay, Yanuarius Dumuntu, Raflyna Wayoi, Lenny Zilfa, Robertho Yohanis Monim, Evellyne Mandosir, dan Sarlotha Mandosir.
Melalui program CCI, menurut Riza, para pelajar dari Papua dapat mempelajari berbagai bidang keilmuan, seperti pertanian, teknik, manajemen bisnis, pendidikan anak usia dini, teknologi informasi, media, pariwisata, manajemen perhotelan, dan bidang-bidang lainnya.
"Program Beasiswa untuk Inisiatif Community College mencakup tiket pesawat pulang-pergi ke AS, biaya hidup selama program Bahasa Inggris, akademik, komponen program pelatihan praktik, biaya pendidikan, program manfaat kesehatan, dan kegiatan peningkatan budaya."
AMINEF telah bekerja sama dengan Freeport sejak tahun 1998 untuk memberikan kesempatan belajar ke Amerika Serikat bagi pelajar dari Papua melalui beasiswa Fulbright dan program lainnya.
"Sejak tahun 1998 hingga 2016, 62 pelajar asal Papua dan timur Indonesia telah tercatat sebagai penerima beasiswa pendidikan di Amerika Serikat melalui kerjasama AMINEF-Freeport," katanya.
Salah satu penerima beasiswa CCI ini tahun lalu, yang telah kembali ke Tanah Air adalah Lazarus Bugaleng. Dia adalah putera pertama suku Amungme yang meraih gelar sarjana pertambangan, juga dengan beasiswa dana kemitraan Freeport.
Sepulang dari Amerika Serikat, Lazarus mengaku sangat senang. Dikatakannya, beasiswa yang diberikan Freeport sangat berarti bagi penerimanya, khususnya bagi dirinya yang berasal dari suku Amungle, Papua. "Luar biasa. Beasiswa ini memberikan saya banyak pengalaman baru. Ini bisa jadi bekal kami memperluas keilmuan kami," katanya.
Lazarus berharap, program ini bisa dijalankan setiap tahun dan lebih ditingkatkan lagi jumlah penerimanya. "Kami bisa meningkatkan kapasitas keilmuan karena di sana terdiri dari beragam bangsa. Kami bisa bertukar pikiran atau ilmu, dan ujungnya adalah peningkatan SDM. Saya berharap bisa ditambah jumlah penerima beasiswa ini," ujar Lazarus.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan salju abadi di Tambang Grasberg Freeport yang memanjakan mata.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menargetkan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Intip potret kamar karyawan PT Freeport di dalamnya ada ranjang susun beserta kasurnya untuk 4 karyawan.
Baca SelengkapnyaErick mengatakan, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang.
Baca SelengkapnyaBerikut ini adalah perjalanan cuti karyawan Freeport yang turun dari Tembagapura menuju Timika dengan menggunakan bus anti peluru.
Baca SelengkapnyaSelain pupuk pemerintah juga menyiapkan benih gratis bagi petani yang mau mempercepat tanam.
Baca SelengkapnyaSelain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaKarena kondisi pandemi Covid-19 pembangunan smelter Freeport sempat terganggu.
Baca Selengkapnya