Semester I-2020, Pendapatan Surya Citra Media Capai Rp 2,36 Triliun
Merdeka.com - PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) membukukan pendapatan sebesar Rp 2,36 triliun pada semester I-2020. Nilai tersebut turun 14,49 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp2,76 triliun.
Direktur Utama SCMA, Sutanto Hartono menyampaikan penurunan ini tidak terlepas dari dampak pandemi Covid-19. Di mana selama semester 1-2020, pendapatan dari iklan hanya tercatat Rp2,71 triliun atau merosot 12,58 persen dibanding pendapatan iklan pada semester I-2019 yang sebesar Rp3,10 triliun.
"Kalau kita melihat hasil daripada semester pertama 2020, kita di industri media secara umum mengalami penurunan daripada pendapatan iklan. Hal ini saya kira sangat wajar karena dalam kondisi Covid-19 ini cukup banyak bisnis yang mengalami penurunan di bidang usahanya," jelas dia di Jakarta, Rabu (12/8).
Dia mengatakan, sejak awal Maret perusahaan sudah terdampak. Namun imbasnya secara penuh betul-betul terasa di kuartal kedua yakni periode April sampai dengan Juni. Sehingga secara total 6 bulan pertama revenue perusahaan mengalami penurunan sebesar 14,6 persen menjadi Rp2,36 triliun.
"Tetapi kita melihat bahwa di kuartal II, kita secara cukup agresif mengantisipasi hal ini, sehingga salah satu strategi utama kita penekanan pengontrolan biaya, baik dari sisi biaya program maupun operasional," jelas dia.
Berdasarkan laporan keuangan, Surya Citra Media mampu mengurangi beban program dan siaran menjadi Rp988,03 miliar atau 22,07 persen lebih kecil dari beban program Rp1,28 triliun pada semester I 2020. Kemudian beban usaha juga tercatat turun 6,39 persen menjadi Rp565,01 miliar dari sebelumnya mencapai Rp604,48 pada paruh pertama 2019.
Di lain sisi, pendapatan operasi lainnya berkontribusi sebesar Rp8,28 miliar daripada pada periode yang sama tahun 2019 hanya senilai Rp5,63 miliar. Hanya saja, beban operasi lainnya turut meningkat 18,13 persen menjadi Rp15,83 miliar daripada periode yang sama tahun lalu Rp13,40 miliar.
Sementara pada pos pendapatan keuangan juga menyusut dari sebelumnya Rp29,46 miliar menjadi Rp 15,46 miliar pada semester 1-2020. Sehingga SCMA mencatat laba periode berjalan sebelum penyesuaian rugi merging entities yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 600,91 miliar atau turun 23,20 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 782,48 miliar.
Di samping itu, SCMA memperoleh laba usaha senilai Rp800,73 miliar atau merosot 9,69 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp886,73 miliar. Sampai semester I 2020, total aset SCMA sebesar Rp6,79 triliun atau tumbuh tipis dari total aset Rp6,71 triliun per Desember 2019.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT SUNI Bakal Gelontorkan Belanja Perseroan telah mencapai 30,5 persen target laba bersih tahun.Modal Rp327,4 Miliar di Tahun 2024
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
kegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2024.
Baca Selengkapnya"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaAngka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaRencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca Selengkapnya