Sejak 2015, tren impor pangan RI terus meningkat hingga 10 persen
Merdeka.com - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahja Widjayanti mengatakan, Indonesia masih terus melakukan impor pangan untuk menjamin ketersediaan dan menjaga kestabilan harga pangan di dalam negeri.
Akibatnya, tren impor bahan pangan mengalami kenaikan dalam dua tahun terakhir. Pada periode 2015-2017, Kemendag mencatat peningkatan impor pangan sebesar 10 persen. Ini menunjukkan kebutuhan pangan masyarakat terus meningkat dan jenisnya semakin bervariasi."Soal ketersediaan stok, impor bahan pangan sampai saat ini menjadi salah satu instrumen perdagangan yang dilakukan pemerintah untuk kita bisa menjamin pasokan dan stabilisasi harga. Sesuai dengan amanah dalam Perpres Nomor 71 Tahun 2015," ujar dia dalam Seminar Nasional Menelaah Model Konsumsi Pangan Indonesia Masa Depan di Jakarta, Rabu (8/8).
Oleh sebab itu, Kemendag berharap bantuan dari para peneliti dan akademisi dalam menyusun proyeksi permintaan pangan Indonesia hingga 2045. Dengan demikian, pemerintah bisa melakukan antisipasi terhadap lonjakan permintaan pangan ke depannya.
"Proyeksi permintaan pangan Indonesia hingga 2045, tidak hanya akan membantu seluruh pihak dalam memberikan gambaran mengenai jenis dan tingkat permintaan komoditas pangan yang menjadi kebutuhan pangan masyarakat, namun juga akan menjadi dasar dan pertimbangan penting dalam menyusun kebijakan pangan," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Turunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca SelengkapnyaDia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaBeras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca Selengkapnya